Liputan6.com, Manchester - Penyelenggara International Champions Cup (ICC), Charlie Stillitano menikmati hubungannya dengan manajer Manchester United (MU), Jose Mourinho. Namun, Stillitano mengakui dirinya banyak mendapat siksaan dari Mourinho.
Sepanjang gelaran ICC 2018, Jose Mourinho memimpin MU melakukan tur pramusim di Amerika Serikat selama Juli lalu. Namun, Mourinho mengeluh dengan banyaknya pemain MU yang absen lantaran jadwal ICC yang tak disesuaikan dengan Piala Dunia 2018.
Baca Juga
Advertisement
"Ya, kami saling bertukar kata-kata kasar. Namun, dia pria yang baik kepada kami. Saya lebih memahami dia dari apa yang sudah saya katakan," kata Sillitano, dikutip dari ESPN.
Yang membuat Sillitano merasa disiksa Mourinho adalah permintaan manajer asal Portugal itu yang merepotkan. Ya, Mourinho meminta banyak fasilitas untuk latihan pemain MU.
"Jose Mourinho ingin memastikan semuanya sempurna di fasilitas latihan. Tidak hanya dia, banyak manajer yang menyiksa saya," ujarnya menegaskan.
Mourinho Stres
Sillitano juga mengatakan, Mourinho stres sepanjang ICC 2018 di Amerika Serikat. Terlebih lagi, saat MU menghadapi Liverpool.
"Saya mengerti manajer, dia frustrasi. Ini adalah pertandingan yang sulit (melawan Liverpool). Sebanyak 100.000 orang di sana untuk melihat anda kalah dari rival terbesar anda."
"Jose telah menjadi salah satu manajer, mungkin manajer terbaik. Dia dan Sir Alex Ferguson mendorong turnamen ini ke tingkat yang baru. Saya tidak memiliki apa pun kecuali kekaguman untuknya dan apa yang dia lakukan," ujar Sillitano.
Advertisement
Ubah Format
Akibat mendapat keluhan dari Mourinho, Sillitano akan mengubah format ICC 2019.
"Kami sedang mencari untuk mengubah format tahun depan tetapi itu sedikit sulit. Kita mungkin mengubah format, tapi itu bukan tahun Piala Dunia, semua orang bersemangat untuk datang dan saya tidak berpikir kita akan memiliki masalah yang sama," tutup Stillitano.
Saksikan video pilihan berikut ini: