Api Lilin Membakar Pasar Induk Ciawitali Garut, Puluhan Kios Jadi Arang

Seorang pedagang mengaku sempat berusaha membantu memadamkan kebakaran yang menimpa kios milik rekannya sebelum menyadari kebakaran menghanguskan kiosnya sendiri.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 08 Sep 2018, 13:01 WIB
Beberapa pedagang menyelamatkan barang dagangannya yang tersisa (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Sebanyak 59 kios dan los lapak dagang yang berada di Pasar Induk Ciawitali, Garut Jawa Barat ludes terbakar dini hari tadi. "Kejadiannya sekitar pukul 02.00 dini hari tadi, kebetulan saya tidur di jongko (kios)," ujar Ilen, salah satu pedagang, korban kebakaran pasar saat ditemui Liputan6.com, Sabtu (8/9/2018).

Menurutnya, kebakaran terjadi begitu cepat. Sumber api yang diduga dari api lilin di salah satu los penjual kopi di Blok C dengan cepat menyebar dan melahap puluhan los dan kios di pasar terbesar di Garut itu.

"Lampu juga lagi mati hingga beberapa kali, sebab katanya lagi perbaikan," ungkap dia.

Saat kebakaran terdeteksi, ia yang diberi tahu rekan pedagang lain, bahu-membahu membantu memadamkan kobaran api yang berada loss penjual kopi itu. Namun, api keburu menjalar melalui atap kusen kios miliknya.

"Saya bantu eh malah yang punya saya ludes," kata dia.

Akibat kejadian itu, seluruh barang daganganya yang didominasi buah-buahan segar, gosong dan rusak. Seluruh bagian pintu utama kios yang terbuat dari kayu juga hangus menjadi arang.

"Untuk sementara saya jualan di kios lain di depan, kebetulan ada dua," kata dia.

Kondisi serupa dialami Asep Adam. Empat kiosnya yang sehari-hari dipergunakan jualan bahan kebutuhan rumah tangga seperti bumbu dapur dan lainnya, hangus menjadi arang dan debu.

"Sebagian besar habis, paling beberapa seperti telur, karena berada di luar masih selamat sebagian," kata dia.

Besar dan cepatnya api yang berkobar menyebabkan, para pedagang yang lebih dahulu membuka lapaknya dan berencana membantu tidak bisa berbuat banyak. "Saya pas ke sini (Kios) memang sudah hangus, ya bagaimana lagi," kata dia sedih.

Akibat musibah itu, ia memperkirakan kerugian yang dideritanya mencapai Rp 150 juta. "Kurang lebih (Rp 150 juta), sebab hampir hangus semua, padahal banyak barang yang baru kemarin datang," kata dia.

 


Kerugian Tunggu Penyelidikan

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna menunjau lokasi kebakaran pasar induk Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Sementara itu, Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna menambahkan, pasca-kebakaran itu, pihaknya telah meminta beberapa saksi untuk menjelaskan ihwal kronologi kejadian yang meluluhlantakan puluhan kios dan loss blok C itu.

"Hingga kini, tidak ada laporan korban meninggal dunia," ujarnya.

Untuk mengungkap penyebab kejadian itu, polisi telah menurunkan tim guna melaksanakan penyelidikan lebih lanjut. Garis polisi kini telah dipasang di sekitar lokasi kebakaran. "Nanti hasilnya bagaimana kita umumkan, kita selidiki dulu," ujarnya.

Ketua Iwapa Pasar Guntur, Asep Micun mengakui kerja cepat petugas kebakaran yang kebetulan kantornya berdekatan dengan lokasi kejadian. "Total 48 los di jalur atau los. Dan 11 kios semuanya di blok C," ujarnya.

Berdasarkan saksi mata, sumber api pertama kali terlihat dari kios kopi. Angin yang besar membuat api cepat merembet ke kios lain. Banyaknya material kayu dan tabung gas membuat api cepat membesar dan menghanguskannya.

"Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 04.00. Masih diselidiki dulu untuk penyebab pastinya," ungkap dia.

Untuk sementara, para pedagang yang menjadi korban kebakaran akan dipindahkan ke lokasi baru. Kios yang terbakar akan dibersihkan dan nantinya akan dibangun kembali. "Soal kerugian juga belum bisa dipastikan. Kami masih mendata dari para pedagang," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya