Pasca Gempa Sitaro, Kondisi Pelabuhan dan Terminal Tetap Operasi

BPTD Wilayah XXII Sulawesi Utara menyatakan hingga kini belum ditemukan ada kerusakan sarana dan prasarana.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Sep 2018, 15:45 WIB
Ilustrasi kerusakan struktur tanah yang retak akibat gempa. Foto: Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara. 

Dari data yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa terjadi pada Sabtu (8/9/2018) pukul 03:44 WIB pagi tadi dan tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa terletak pada 46 kilometer (KM) Barat Laut Kabupaten Sitaro dengan kedalaman 189 KM.

Terkait gempa yang terjadi, Sigit Mintarso, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XXII Provinsi Sulawesi Utara mengatakan hingga saat ini dipastikan belum ditemukan ada kerusakan pada sarana prasarana yang ada di satuan pelayanan BPTD XXII. 

"Alhamdulillah saat ini kondisi semua sarana dan prasarana tidak ada kerusakan akibat gempa," ujar Sigit kepada wartawan, Sabtu pekan ini.

Saat ini, Sigit juga mengonfirmasi setelah gempa telah dilakukan kepada petugas di lapangan. “Saya sudah cek kepada teman- teman di lapangan, baik di pulau besar maupun di Sitaro semua dalam kondisi normal dan aman," tambahnya.

Di bawah BPTD Wilayah XXII Provinsi Sulawesi Utara terdapat 3 Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor atau UPPKB (Wangurer, Pinelemg, Inobonto), 3 Terminal Tipe A (Tangkoko, Liwas, Boroko), dan 13 pelabuhan penyeberangan. (Yas)

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya