Liputan6.com, Bandung - Sejak meraih medali emas Asian Games 2018 cabang pencak silat, nama Hanifan Yudani Kusumah mencuat ke permukaan.
Atlet yang masih mengenyam pendidikan di STKIP Pasundan Cimahi itu berhasil mengalahkan atlet asal Vietnam, Nyuyen Thai Linh di babak final nomor kelas C putra 55-60 kg.
Pelatih Hanifan, Sutarna membongkar rahasia Hanifan soal kemampuannya dalam pencak silat. Menurut dia, bakat pencak silat memang sudah mendarah daging dalam diri Hanifan lantaran kedua orang tuanya memang mantan atlet pencak silat.
Baca Juga
Advertisement
"Karena dia punya talenta silat itu jadi kita tidak sulit memberikan latihan," kata Sutarna di Bandung, Sabtu (8/9/2018).
Anak dari pasangan Dani Wisnu dan Dewi Yanti Kosasih itu terbilang punya mental bertanding yang tinggi. Itu terbukti dengan sejumlah raihan medali emas di berbagai kejuaraan silat.
"Dia itu kalau bertanding sudah punya mental juara. Jadi seperti sudah ada dalam dirinya mental itu," ucapnya.
Simak Video menarik berikut:
Tendangan Kobra
Menurut Dewan Guru Perguruan Tadjimalela ini, teknik yang dimiliki Hanifan dalam pecak silat terbilang lengkap. Namun, yang menjadi senjata ampuh dari dia adalah tendangan lurusnya yang belum tentu dimiliki pesilat lain.
"Dari segi jurus andalannya ada pada tendangan lurus kobra. Jurus itu yang kita lihat di final kemarin sampai membuat lawan terjungkal," ujarnya.
Sutarna menjadi pelatih Hanifan sejak SMA. Sejak menangani atlet asal Soreang, Kabupaten Bandung itu, perkembangan Hanifan cukup signifikan. Titisan juara sudah ada dalam dirinya.
"Dia dilatih mulai dari unit latihan, cabang dan diklat. Di unit latihan sama orang tuanya langsung. Pindah SMA dilatih banyak pelatih termasuk saya," paparnya.
Sutarna berharap, Hanifan dapat mempertahankan prestasi para atlet pencak silat. Sebab, mempertahankan prestasi akan lebih banyak tantangannya, khususnya soal mental.
"Hanif jangan cepat puas, dia juga harus tetap menjaga mentalnya," kata Sutarna menambahkan.
Advertisement