Foto pada 18 Agustus 2018 menunjukkan seorang pelanggan berswafoto dengan ular piton albino di Reptile Cafe, Phnom Penh, Kamboja. Kafe ini dibuka untuk mengubah reputasi kadal dan ular di kalangan orang yang tidak suka reptil. (AFP/TANG CHHIN Sothy)
Foto yang diambil pada 18 Agustus 2018 menunjukkan seorang pelanggan memegang iguana di Reptile Cafe, Phnom Penh, Kamboja. Pelanggan kafe reptil ini bisa langsung masuk memesan minuman dan duduk bersama seekor hewan melata. (AFP/TANG CHHIN Sothy)
Foto yang diambil pada 18 Agustus 2018 menunjukkan dua ekor reptil berada di antara minuman di Reptile Cafe, Phnom Penh, Kamboja. Di dinding kafe reptil ini terdapat semacam akuarium yang berisi ular berbagai ukuran dan warna. (AFP/TANG CHHIN Sothy)
Foto yang diambil pada 18 Agustus 2018 menunjukkan pelanggan menikmati minuman sambil bermain dengan ular piton dan kalajengking di Reptile Cafe, Phnom Penh, Kamboja. Reptil yang ada di kafe ini didatangkan langsung dari Thailand. (AFP/TANG CHHIN Sothy)
Foto pada 18 Agustus 2018 menunjukkan sepasang pengunjung bermain dengan burung beo di Reptile Cafe, Phnom Penh, Kamboja. Kafe ini tak hanya menyediakan'reptil, karena ada juga hewan yang ramah seperti burung paruh bengkok. (AFP/TANG CHHIN Sothy)
Foto pada 18 Agustus 2018 menunjukkan pelanggan berswafoto dengan iguana di Reptile Cafe, Phnom Penh, Kamboja. Kafe ini menimbulkan pro kontra, tidak sedikit yang menyebut hewan melata itu harus dibiarkan hidup di alam liar. (AFP/TANG CHHIN Sothy)
Foto pada 18 Agustus 2018 menunjukkan pelanggan bermain dengan ular piton dan kalajengking di Reptile Cafe, Phnom Penh, Kamboja. Sejauh ini bisnis kafe reptil itu masih berjalan merangkak karena rasa takut umum akan ular dan kadal. (AFP/TANG CHHIN Sothy)