Liputan6.com, Denpasar Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno menyempatkan diri berbagi kiat suksesnya dalam berbisnis di hadapan ratusan generasi milineal di Bali. Pada acara bertajuk "Seminar Menjadi Penguasah Milenial Berskala Nasional" itu Sandi memaparkan, tujuh tahun lalu ia pernah membuat kegiatan serupa.
Kala itu, seorang anak muda yang duduk di barisan kedua kursi tempat ia memberi motivasi terus memelototi layar ponselnya.
Usai acara, anak muda bernama Achmad Zaki itu menghampirinya. Kepada Sandi, Zaki bercerita jika ia ingin membuat usaha yang bisa membantu UMKM. Lahirlah Bukalapak.com.
“Saya ingin yang hadir di sini bisa menjadi Achmad Zaki berikutnya,” kata Sandiaga di Puri Dalem Hotel Sanur, Denpasar, Sabtu (8/9/2018).
Kemudian, ia melanjutkan, pada kisaran tahun 2010-2011 ia bertemu dengan Nadiem Makarim. Sandi dipaparkan konsep bisnis yang akan dijalankan Nadiem. Ada dua hal penting yang disampaikan Nadiem, yakni dia ingin membuat bisnis untuk mengatasi kemacetan dan pengangguran di Indonesia.
“Hari ini kita tahu Gojek bukan hanya aplikasi transportasi, tapi sudah merambah pelayanan lainnya,” ujarnya.
Tak lupa, Sandi juga menyebut jika ia memiliki teman luar biasa bernama Erick Thohir. “Yang sekarang sedang menjadi buah bibir di Indonesia,” katanya. Sandi mengaku Erick Thohir merupakan teman kecilnya.
Baca Juga
Advertisement
Erick Thohir dan Rosan Roeslani di Mata Sandi
“SD, SMP, dan SMA kami sama-sama. Dia (Erick Thohir) punya mimpi bahwa industri yang berkembang di nasional dan internasional adalah olahraga. Kemudian dia investasi di olahraga basket dan sepak bola. Sekarang dia salah satu pengusaha tersukses di Indonesia,” ungkap Sandiaga Uno.
Menurutnya, kunci sukses bisnis ada pada pertemanan alias persahabatan. “Ada pertemanan, networking, akan ada limpahan rezeki, peluang usaha. Bill Gate, Mark Zuckerberg dan banyak lagi yang lainnya memulai bisnis dari pertemanan. Pertemanan itu penting. Ekonomi itu berbasis persahabatan, silaturahmi. Satu musuh terlalu banyak, 100 teman terlalu sedikit. Jangan cari musuh,” papar dia.
Di hadapan generasi muda itu Sandi menceritakan bagaimana ia pernah dipecat lantaran krisis ekonomi yang menghantam Indonesia pada 1998. Saat itu, kata dia, dalam hal pekerjaan dia amat berprestasi.
Namun, krisis moneter membuatnya terpaksa dirumahkan. Sandi akhirnya membuka usaha bersama seorang temannya yang kini menjadi Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani.
“Saya tidak mau hal itu terjadi kalian yang hadir di sini. Kalian harus bangun usaha yang bisa menyerap tenaga kerja. Kalau punya perusahaan sendiri, tidak mungkin di-PHK. Setelah di-PHK, saya kembangkan usaha bersama Pak Rosan yang sekarang jadi Ketua Kadin. Setelah 20 tahun berjalan, saya telah menyerap 30 ribu lapangan pekerja. Ada di Bali ada di Kalimantan, ada di kota lainnya,” tutur Sandi.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement