Tak Ada Dokter Patah Tulang di Sukabumi, Korban Luka Bus Maut Dirujuk ke Bogor   

Dua korban kritis akan dibawa ke Rumah Sakit Siloam, Bogor.

oleh Mulvi Mohammad diperbarui 09 Sep 2018, 07:17 WIB
Korban luka kecelakaan bus di Sukabumi dirujuk ke rumah sakit di Bogor. (Liputan6.com/Mulvi Mohammad)

Liputan6.com, Jakarta - Penanganan korban luka akibat bus B 7056 SGA yang terjun ke jurang di Sukabumi, Jawa Barat,  masih berlangsung hingga Minggu 9 September 2018 dini hari. Para korban yang mengalami luka-luka akan dirujuk ke rumah sakit di Bogor. 

Humas RSUD Palabuhanratu, Billy Agustian, mengatakan para korban luka rata-rata mengalami patah tulang atau frektur. Sayangnya, RSUD Palabuhanratu belum bisa menangani korban lebih intensif.

"Di RS Palabuhanratu belum ada dokter orthopedi," kata Billy kepada Liputan6.com, Sabtu, 8 September 2018.   

Kondisi luka patah tulang setiap korban pun berbeda-beda. Ada yang patah tulang di bagian kaki, lengan, dan bagian tubuh lainnya. 

Pihak RSUD kemudian berkoordinasi dengan anggota keluarga korban serta manajemen PT Catur Putra Group, perusahaan tempat para korban bekerja. Hasilnya, disepakati para korban bakal dirujuk ke rumah sakit di Bogor. 

"Sementara ini, lima orang korban akan dibawa ke RS PMI Bogor. Lainnya masih menunggu hasil koordinasi dengan rumah sakit lain di Bogor," kata Billy. 

Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi, menambahkan, dua korban luka akan dibawa ke RS Siloam Bogor. Sementara, hingga berita ini disusun, tujuh korban luka lainnya masih dirawat di RS Palabuhanratu.   

"Tinggal koordinasi antara Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dengan dinas di Kota dan Kabupaten Bogor agar bisa merujuk pasien-pasien luka parah ke rumah sakit yang  lebih memadai penanganannya," pungkas Nasriadi.

Selain di RS Palabuhanratu, penanganan korban luka juga dilakukan di RS Sekarwangi, Kecamatam Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Ada tiga korban luka di RS Sekarwangi, yang juga akan dirujuk ke Bogor. 

 

 


Satu Orang Kritis

Humas RSUD Palabuhanratu, Billy Agustian, mengatakan terdapat satu orang korban luka berat yang kondisinya kritis. Korban diketahui bernama Deni Sulaeman, asal Bogor. 

"Tadinya ada tiga orang yang kondisinya kritis. Dua orang sudah membaik, sekarang tinggal satu orang," kata Billy. 

Kondisi Deni hingga Minggu 9 September dini hari, masih belum sadarkan diri. Ia mengalami benturan cukup kuat di bagian kepala. 

Billy menambahkan, korban dalam kondisi kritis juga akan dirujuk ke rumah sakit di Bogor. Dengan catatan, keadaan umum pasien sudah membaik. 

"Korban semuanya, termasuk yang kritis, juga akan dirujuk ke Bogor," tutur Billy.

Peristiwa kecelakaan bus wisata B 7056 SGA menimbulkan 38 korban. Sebanyak 21 orang meninggal dunia, 17 lainnya luka-luka. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya