Serena Williams Langgar Aturan, Petenis Jepang Juara AS Terbuka

Osaka menjadi petenis Jepang pertama yang menjuarai Grand Slam, AS Terbuka.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 09 Sep 2018, 11:49 WIB
Petenis Jepang, Naomi Osaka memegang trofi turnamen AS Terbuka setelah mengalahkan petenis AS, Serena Williams pada partai final di Arthur Ashe Stadium, New York, Sabtu (8/9). Naomi Osaka menang dua set dengan skor 6-2 dan 6-4. (AP/Adam Hunger)

Liputan6.com, Washington - Petenis Jepang, Naomi Osaka membuat sejarah. Dia menjadi petenis Jepang pertama yang menjuarai Grand Slam.

Pada Minggu (9/9/2018), Osaka mengalahkan Serena Williams pada final Amerika Serikat (AS) Terbuka. Osaka menang 6-2 dan 6-4.

Di pertandingan ini, Serena mendapat peringatan karena melanggar aturan (code violation) setelah mendapat instruksi dari pelatihnya.

Wasit yang memimpin pertandingan, Carlos Ramos geram setelah melihat pelatih Serena, Patrick Mouratoglou memberikan sinyal-sinyal kepada juara Grand Slam sebanyak 33 kali itu.

"Saya jujur. Saya memberi instruksi. Saya pikir dia (Carlos Ramos) tidak melihatnya pada satu kesempatan," kata kata Mouratoglou, dikutip dari Sky Sports.

 


Cemoohan Penonton

Petenis Jepang, Naomi Osaka memeluk petenis AS, Serena Williams setelah memenangi partai final AS Terbuka di New York, Sabtu (8/9). Osaka menjadi petenis Jepang pertama yang menjuarai turnamen Grand Slam. (MATTHEW STOCKMAN/GETTY IMAGES/AFP)

Sementara Carlos Ramos, yang dituding sebagai penyebab kekalahan Serena, mendapat cemoohan dari para penonton usai pertandingan. Kesedihan juga dirasakan Osaka yang memenangkan hadiah total sebesar 3,8 juta dolar Amerika Serikat.

"Saya tahu semua orang mengejek dia dan saya menyesal ini harus berakhir seperti ini," kata Osaka.

"Saya hanya ingin berterima kasih kepada Anda yang menyaksikan pertandingan. Selalu menjadi mimpi saya untuk bermain melawan Serena di final AS Terbuka. Saya benar-benar bersyukur dapat bermain melawan Anda."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya