Hikayat Selokan Mataram dan 10 Ton Lele

Ribuan warga akhir pekan kemarin memadati Selokan Mataram untuk memancing dan memperingati hari bersejarah Amanat 5 September.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 10 Sep 2018, 12:01 WIB
Ribuan warga Yogyakarta memadati 14 titik di Selokan Mataram sepanjang 20 kilometer untuk mengikuti mancing gratis bersama. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Ribuan warga Yogyakarta memancing di Selokan Mataram sepanjang 20 kilometer, Minggu, 9 September 2018. Pemandangan ini baru pertama kalinya terlihat sejak puluhan tahun keberadaan selokan yang dibangun pada masa Sultan HB IX ini.

Bukan sekadar memancing, mereka juga ikut memperingati hari bersejarah Amanat 5 September lewat kegiatan itu.

Sebanyak 10 ton lele disiapkan. Ikan itu disebar di 14 titik pancing Selokan Mataram, meliputi Banyurejo, Beluran, Barongan, Margoluwih, Mayangan, Kutu Asem, Kutu Dukuh, Barek UGM, Pringwulung, Pringgolayan, Kledokan, Babarsari, Pugeran, dan Sanggrahan Maguwo.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Relawan Jokowi KH. Ma'ruf Amin Untuk Kemuliaan Indonesia (Rejomulia) ini diadakan mulai pukul 09.00 sampai 17.00 WIB.

"Memancing adalah aktivitas yang sangat populer, murah meriah, merakyat serta digemari masyarakat lintas usia dan kalangan," ujar Masrur Ahmad, Ketua Rejomulia.

Ada dua hal yang melatarbelakangi kegiatan ini digelar. Pertama, perlunya memperingati momentum bersejarah Amanat 5 September 1945 yakni, bergabungnya Kasultanan Ngayogyakarta dan Kadipaten Pakualaman ke Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Amanat 5 September 1945 adalah hasil keputusan politik dua kerajaan. Terbitnya Amanat 5 September 1945 semakin melegitimasi eksistensi NKRI mengingat Belanda tidak mengakui proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Kedua, lokasi Selokan Mataram dipilih sebagai bentuk penghormatan sekaligus mengenang jasa besar Sultan HB IX yang telah membangun insfrastruktur irigasi pertanian dan perikanan sehingga bermanfaat bagi masyarakat. "Memancing ini terbuka untuk siapa saja dan gratis," ucap Masrur.

Simak video menarik berikut ini: 


Dilarang Berkampanye

Ribuan warga Yogyakarta memadati 14 titik di Selokan Mataram sepanjang 20 kilometer untuk mengikuti mancing gratis bersama. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Sekalipun digelar oleh relawan Jokowi dan Maaruf Amin, kegiatan mancing bertajuk Mancing Geerrsama ini harus steril dari beragam atribut kampanye.

Masrur menegaskan larangan memasang alat peraga kampanye, berupa spanduk, baliho, logo partai, nomor urut partai, termasuk bendera parpol serta tidak diperkenankan ada ajang sosialisasi visi misi dan atau citra diri, seperti memajang foto caleg berserta namanya.

"Kegiatan ini juga tidak boleh untuk ajang promosi, selling, branding produk barang jasa bersifat komersial dan jika ditengarai hal tersebut maka koordinator tiap spot pemancingan wajib menertibkan," tuturnya.

Sederet komedian terkenal Yogyakarta juga menghangatkan suasana mancing bersama, yakni Marwoto Kawer, Aldo Iwak Kebo, Rio Srundeng, Yanti Lemu, Novi Kalur, dan Sugeng Iwak Bandeng.

Sejumlah tokoh nasional juga hadir, antara lain, Maman Imanulhaq, Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi KH. Ma'ruf Amin, Ketua Relawan Bravo 5, Fachrul Rozi, Heriyono Harsoyo, dan Sidarta Danusubroto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya