Liputan6.com, Jakarta - Usaha kecil menengah (UKM) kini tengah digenjot pertumbuhannya oleh pemerintah. Tak terkecuali potensi UKM di dunia digital atau e-Commerce.
Salah satu perusahaan e-Commerce Bukalapak mengatakan, generasi muda atau milenial berkontribusi besar pada pertumbuhan UKM di industri ini, bahkan tercatat hampir 50 persen pelapak di Bukalapak.
Baca Juga
Advertisement
"Segmen pengguna milenial di Bukalapak termasuk yang terbesar, yaitu sekitar 50 persen dari total pengguna Bukalapak yang saat ini mencapai 50 juta pengguna," tutur Corporate Communication Manager Bukalapak, Evi Andini saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (10/9/2018).
Mulai dari produk budaya hingga produsen untuk produk-produk kreatif, lanjut dia, industri e-Commerce Indonesia berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi. "Indonesia sangat kaya dengan produk budaya, kuliner, dan kreatif. UKM ini juga merupakan grass root perekonomian Indonesia, apalagi jika didukung oleh pembangunan infrastruktur di tiap daerah yang semakin merata," paparnya.
Oleh sebab itu, Evi berkeinginan besar agar kemudian Bukalapak dapat menggenjot daerah-daerah yang belum tersentuh pasar digital ini.
"Kami terbuka untuk berbagai potensi pengembangan daerah terkait UKM. Kami juga melihat pemerintah cukup banyak melakukan pembangunan infrastruktur untuk optimalisasi teknologi digital dan penerapan roadmap ekonomi digital di Indonesia," tutup dia.
Bisnis Online Tumbuh Pesat, Pembeli Semakin Cerdas
Seiring berkembangnya bisnis online, kini banyak orang berbelanja di berbagai layanan e-Commerce. Semakin banyaknya konsumen online, para penjual pun berlomba-lomba memikat perhatian konsumen, terlebih lagi mereka kini dinilai lebih cerdas dalam menentukan pilihan.
Diungkapkan salah satu penjual di Bukalapak, Ressy Chandra Puspita, penjual dituntut untuk meningkatkan kualitas produk dan layanannya. Hal ini disebabkan permintaan konsumen yang semakin beragam.
"Pembeli sekarang semakin cerdas dan detail. Jadi mereka itu ingin mendapatkan layanan dan respons yang cepat, juga ingin kualitas barangnya bagus," tutur perempuan yang bergabung di Bukalapak sejak 2014 tersebut.
Oleh sebab itu, ia mengimbau para pelapak (sebutan untuk para penjual di Bukalapak), atau penjual online lain, untuk bisa merespons keinginan konsumen tersebut dengan cepat.
Di Bukalapak sendiri, katanya, ada peraturan yang membuat akun pelapak akan dibekukan jika lama tidak menanggapi pesanan dan berkata kasar kepada konsumen.
Namun, Bukalapak juga menerapkan peraturan serupa kepada pembeli yang berkata kasar.
Perempuan yang karib disapa tante Ressy itu, mengatakan bahwa semakin banyak review positif dan tinggi peringkat akun pelapak, maka semakin besar peluang mendapatkan pembeli.
"Jadi hal ini menguntungkan pelapak dan juga pembeli," sambungnya.
Advertisement