Liputan6.com, Kpenhagen - Mantan striker Arsenal, Nicklas Bendtner, dikabarkan menyerang sopir taksi di Kota Kopenhagen, Denmark, negara asalnya. Atas tindakannya, Bendtner harus berurusan dengan polisi.
Peristiwa serangan terhadap sopir taksi itu terjadi pada Minggu (9/9/2018) dini hari waktu setempat. Rahang sang sopir patah usai dihantam Bendtner.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dilansir Reuters, sopir yang dirahasiakan identitasnya itu mesti menjalani operasi akibat serangan tersebut. Hal itu diungkapkan juru bicara perusahaan taksi Dantaxa.
Sementara itu, surat kabar Denmark Ekstra Blated mengutip sumber yang dirahasiakan namanya, yang mengatakan Bendtner ditangkap pada Minggu pagi. Dia didakwa melakukan penyerangan.
Namun, belakangan pemain yang sempat dipinjamkan Arsenal ke Juventus ini dilepaskan polisi. Bendtner sendiri saat ini bermain untuk klub Norwegia Rosenborg.
Akan tetapi, kini namanya tidak lagi masuk timnas Denmark, yang pada Minggu sore bermain melawan Wales di Aarhus, Denmark. Mencuat rumor Bendtner mulai frustrasi dengan kariernya, termasuk kegagalan bersama Arsenal, sehingga bertindak anarkis.
Polisi Bungkam
Juru bicara kepolisian Kopenhagen mengatakan, terdapat beberapa kasus yang dilaporkan pada malam itu, yang melibatkan kekerasan terhadap para pengemudi taksi. Namun, kepolisian menolak untuk mengomentari kasus-kasus individual.
Juru bicara Rosenborg menolak untuk berkomentar dan Asosiasi Sepak Bola Denmark (DBU) juga menolak berkomentar. Bendtner kabarnya tidak dapat dihubungi media lokal.
Bendtner tidak masuk timnas Denmark yang tampil Piala Dunia 2018 di Rusia. Dia mulai mencuri perhatian publik pada 2005 sebagai talenta muda di Arsenal, tapi tidak lama kemudian dipinjamkan ke Birmingham City.
Advertisement
Hobi Minuman Keras
Ia pernah bermain untuk Sunderland, Juventus, Wolfsburg, dan Nottingham Forest. Sayang, kehidupannya di luar lapangan kerap dibayang-bayangi hobinya minum minuman keras.
Setelah direkrut Rosenborg, Bendtner mulai menemukan kembali permainan terbaiknya. Dia memenangi gelar Norwegia pada 2017 dan mengemas tiga gol dari 11 pertandingan musim lalu.