Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah jemaah haji terpaksa merelakan sebagian barang bawaan mereka dikeluarkan dari koper oleh petugas maskapai Saudi Airlines di Bandara Madinah, Arab Saudi, karena barang-barang tersebut masuk dalam kategori terlarang.
Salah satunya seperti dialami Siti Mariyah. Langkahnya dihentikan petugas setelah barang bawaannya, berupa hanger atau gantungan baju dari bahan plastik, menyembul dari dalam tas.
Advertisement
Jamaah haji dari kloter 41 Debarkasi Jakarta-Bekasi itu pun diminta mengeluarkan barang bawaan tersebut.
Siti membawa hanger itu ke kampung halamannya di Ciamis. Hanger berjumlah enam buah itu diikat dan dimasukkan ke dalam tas punggung.
"Hanger saja kok dibawa pulang Bu, tolong dikeluarkan, ditinggal saja di sini," kata Herdianto, petugas maskapai Saudi Airlines. "Sayang Pak, kalau ditinggal," jawab Siti. Namun, petugas bergeming. Siti akhirnya pasrah. Dia keluarkan hanger-hanger itu dari dalam tasnya.
Lain lagi dengan jemaah haji bernama Ahmad Jumali. Dia membawa tas plastik berisi mainan anak-anak. "Ini untuk cucu saya Pak," ucapnya. Petugas meminta mainan itu dikeluarkan dari dalam kardus dan dimasukkan ke dalam tas punggung. "Jangan pakai kardus biar tasnya cukup," pinta petugas.
Barang Terlarang
Siti Mariyah dan Ahmad Jumali hanya dua dari sekian banyak jamaah haji yang terkena razia menjelang kepulangan ke Tanah Air. Semua barang yang terkena razia itu harus ditinggal, tidak boleh dibawa masuk pesawat.
Kepala Daerah Kerja (daker) Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsyad Hidayat menjelaskan, para petugas haji sebenarnya sudah menyosialisasikan secara masif aturan membawa oleh-oleh. Namun, masih ada saja jemaah haji yang coba-coba melanggar.
"Ada yang bawa gunting kuku, payung, sampai air zamzam, ya semua akhirnya harus dikeluarkan di bandara," katanya.
Dia mengingatkan lagi kepada jemaah haji untuk tidak membawa barang-barang terlarang saat kepulangan. Sebab, koper yang ketahuan membawa barang terlarang akan dibongkar paksa. Saat itu terjadi, kemungkinan barang berharga lain bisa ikut dikeluarkan. Hal itu pernah terjadi di Bandara Jeddah.
"Ada uang dan barang berharga lain yang tidak sengaja ikut dikeluarkan saat sweeping. Untungnya barang-barang itu bisa kami titipkan lagi kepada ketua rombongan," ucapnya.
Selain barang bawaan, Arsyad juga menjelaskan tentang jemaah haji yang lupa membawa visa saat tiba di bandara. Menurut dia, hal itu mudah diatasi. Sebab, visa haji kini tidak ditempel dan distempel di paspor, melainkan di-print dalam kertas biasa.
"Jadi, kalau ada visa yang ketinggalan, tinggal di-print saja dengan acuan nomor paspor jamaah haji yang bersangkutan," terangnya.
Baca berita menarik JawaPos.com lainnya di sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement