Pemuda Lintas Iman di Purwokerto Bangun Dialog Keberagaman Indonesia Bersatu

Kurang lebih sebanyak 10 pemuda lintas iman terjun langsung membangun dialog keberagaman Indonesia Bersatu melalui kunjungan ke berbagai tempat ibadah di Purwokerto.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2018, 17:13 WIB
Kurang lebih sebanyak 10 pemuda lintas iman terjun langsung membangun dialog keberagaman Indonesia Bersatu melalui kunjungan ke berbagai tempat ibadah di Purwokerto.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai rangkaian dari Lokakarya Penggerak Perdamaian yang diselenggarakan oleh Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) bekerja sama dengan Paritas Institut, pada hari Minggu (9/9), kurang lebih sebanyak 10 pemuda lintas iman terjun langsung membangun dialog keberagaman Indonesia Bersatu melalui kunjungan ke berbagai tempat ibadah di Purwokerto. Malam sebelumnya, pemuda lintas iman ini telah menginap bersama masyarakat Hindu di Pura Pedaleman Giri Kendeng, Jawa Tengah. 

Di Pura Pedaleman Giri Kendeng, pemuda lintas iman disambut oleh Mangku Budi Santoso. Berbagai pertanyaan sempat diajukan oleh pemuda lintas iman ini seputar agama Hindu. Beberapa diantara mereka sebelumnya belum pernah mengunjungi pura dan tertarik untuk mengenal lebih dalam. 

Menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, Mangku Budi Santoso merasa sangat senang. Menurut beliau, melalui dialog seperti inilah keharmonisan antar umat beragama dapat dibangun.

"Sikap toleran terhadap sesama yang berbeda agama merupakan kunci untuk menghindari konflik," imbuhnya. 

Menjelang siang, pemuda lintas agama melanjutkan perjalanan mengunjungi beberapa tempat ibadah lainnya diantaranya yaitu Kelenteng Hok Tek Bio Purwokerto, Pondok Pesantren Al-Ittihaad, serta Gereja Kristen Jawa Purwokerto. Rasa kebersatuan semakin terasa di tengah-tengah pemuda lintas iman dalam kegiatan. Mereka berbagi pengalaman serta dukungan untuk saling menghargai agama dan kepercayaan masing-masing. 

Nyoman Shuida, Deputi Bidang Kebudayaan Kemenko PMK, menanggapi dengan antusias aksi nyata yang digagas bagi pemuda penggerak perdamaian ini.

"Keberagaman budaya termasuk didalamnya kepercayaan, cara pandang, serta cara hidup masyarakat Indonesia merupakan aset bangsa ini yang semakin menguatkan kita," ungkap Nyoman.

"Perdamaian itu dimulai dari diri sendiri yang ditularkan melalui sikap toleransi kepada sesama," Nyoman menggaribawahi. 

Adapun Lokakarya Penggerak Perdamaian ini pada tahun 2018 ditetapkan pada 5 kota di Indonesia, yaitu Purwokerto, Poso, Palangkaraya, Surabaya, dan Medan. Agenda terdekat setelah Purwokerto adalah lokakarya di Poso yang direncanakan akan dilaksanakan pada 19-22 September 2018.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya