Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang perkembangan budaya populer, publik telah banyak menyaksikan contoh peran biarawati dalam fluktuasi perbedaan eksrem, seperti suci dan sekuler, religius dan pemberontak, serta baik dan jahat.
Dualitas ini bukan hanya tema sentral dalam tokoh Valak pada The Nun --film terbaru dalam seri horor populer Warner Bros, The Conjuring-- tetapi juga pengalaman para wanita yang rela mengabdikan diri seumur hidup untuk bantu mengawal keimanan.
Namun, sebagaimana dikutip dari Complex.com pada Senin (10/9/2018), beberapa legenda ada yang menyebut segelintir kecil biarawati menyelewengkan pengabdiannya sebagai tameng atas teka teki sebuah kesalahan, atau bahkan kejahatan.
Baca Juga
Advertisement
Seperti diangkat pada film The Nun, yang kisahnya berputar pada penyelidikan kasus bunuh diri misterius seorang biarawati muda, yang kemudian terhubung ke kekuatan jahat yang dikenal sebagai Valak.
Mengambil lokasi di Rumania pada era 1950-an, sosok Valak diceritakan memiliki kemampuan untuk mengambil bentuk apa pun, termasuk dari seorang biarawati yang dibentuk seperti iblis, bentuk perwujudan kejahatan murni.
Meskipun mungkin tampak seperti plot yang solid untuk sebuah film, ada lebih banyak hal yang mendasari kisah ini muncul di dunia nyata. Sepanjang sejarah, ada beberapa contoh tokoh agama --biarawati khususnya-- berjuang melawan kekuatan jahat yang membangkitkan roh iblis yang sama dengan Valak.
Berikut adalah dua kisah kelam tentang eksistensi biarawati yang pernah tersebar sebagai legenda di tengah masyarakat dunia.
Simak video pilihan berikut:
Dikutuk dengan Penyesalan
Di akar setiap legenda urban terdapat setitik kebenaran yang sering hilang seiring waktu. Dalam kasus kisah La Monja del Vaso (Biarawati dari Kaca), berbagai fakta bisa sama menakutkannya dengan fiksi.
Selama lebih dari satu abad, orang-orang di Kosta Rika telah menceritakan kisah seorang wanita yang belum menikah, yang dipaksa untuk bergabung dengan biara wanita oleh keluarganya. Ia ditugaskan untuk mengurus orang sakit di tempat yang sekarang menjadi rumah sakit tertua di negara itu. Namun, menurut pengakuan mulut ke mulut, biarawati tersebut tidak peduli sedikit pun tentang pekerjaan amal, dan dikatakan sering mengabaikan pasiennya.
Dia mendapat julukan 'iblis' di belakang status biarawatinya, ketika menolak permintaan seorang pria sekarat untuk segelas air minum, sebelum meninggal. Seiring berjalannya waktu, sang biarawati menyesali keputusannya, namun kemudian meninggal karena ulahnya sendiri, sebelum dia mampu menebus dosa.
Dia dikutuk berkeliaran di aula rumah sakit, membagikan tetesan air ke pengunjung sampai utangnya dibayar. Selama bertahun-tahun, berbagai orang telah menceritakan beragam kesaksikan, yang melihat sosok bayangan di dasar rumah sakit, dan dianggap sebagai "Biarawati dari Kaca".
Advertisement
Dosa yang Mendarah Daging
Terletak sekitar lima mil di lepas pantai barat laut Trinidad, terletak pulau terpencil Chacachacare. Kilas balik pada 1922 silam, lokasi tersebut adalah rumah bagi koloni penderita kusta, yang diawasi oleh lebih dari selusin biarawati.
Di era 'lepraarium' --masa wabah lepra-- selama 60 tahun, ada ribuan kematian, termasuk pasien yang tidak mampu berjuang melawan penyakit mereka, sekalipun telah didukung secara personal oleh biarawati.
Namun, ada seorang biarawati yang dikatakan telah secara tragis merelakan hidupnya sendiri. Jatuh cinta dengan seorang pria dan melakukan banyak dosa, atau dengan kata lain dia melanggar sumpah sucinya.
Penuh dengan rasa bersalah, ia rupanya gantung diri di atas altar gereja pulau itu. Ketika koloni tersebut ditutup pada tahun 1984, segera setelah pasien terakhir meninggal, Chacachacare secara singkat berubah menjadi pangkalan Penjaga Pantai di tahun 90-an, sebelum ditinggalkan untuk selamanya karena laporan kejadian mistis yang berulang-ulang.
Saat ini, dengan sejarah panjang penyakit dan kematiannya, Chacachacare tetap menjadi tujuan terpencil bagi beberapa jiwa berani, tentu karena ada penampakan, dari apa yang banyak orang percaya, sebagai hantu biarawati yang bunuh diri di sana.
Selebritas media sosial asal Amerika Serikat, King Keraun, yang baru-baru ini melakukan tur malam Chacachacare dengan kekasihnya, Simone Shepherd, mengatakan: "Saya percaya bahwa Valak memiliki hubungan dengan pulau ini karena dia adalah penguasa (kejahatan), dan ada beberapa biarawati yang buruk. Jadi saya percaya bahwa para biarawati ada di sini, dan dia (Valak) ada di sana juga."