Asian Games 2018 Menjadi Bukti Revolusi Mental Masyarakat Indonesia

Asian Games 2018 bukti nyata revolusi mental.

oleh Cahyu diperbarui 10 Sep 2018, 18:16 WIB
Asian Games 2018 bukti nyata revolusi mental.

Liputan6.com, Jakarta Kesuksesan perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang masih terasa gaungnya hingga sekarang. Indonesia tidak hanya sukses sebagai tuan rumah ajang olahraga terbesar di Asia itu, tetapi juga sukses menorehkan sejarah baru dalam perolehan medali emas terbanyak.

Banyak kejutan yang mengundang decak kagum sejak dari awal pembukaan Asian Games 2018 hingga ditutupnya ajang ini secara resmi. Idola-idola baru bermunculan, berbagai ekspresi haru terekam jelas dan viral di berbagai media, serta tak ayal seruan kebersatuan Indonesia semakin keras dikumandangkan oleh berbagai pihak. 

Anggota Gugus Tugas Nasional Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Kemenko PMK, Rumadi, sempat mengatakan bahwa Asian Games 2018 merupakan bukti bahwa Indonesia bukan bangsa yang lemah.

“Indonesia secara berproses telah terevolusi untuk menjadi lebih baik dari cara pandang, sikap, dan pikiran,” ujarnya, dalam kegiatan pertemuan pemuda lintas iman di Purwokerto pada Jumat (7/9/2018).

Bangsa Indonesia mampu bersikap tertib dalam mengantre tiket, masuk dan keluar arena tanpa meninggalkan sampah, menjaga kebersihan fasilitas umum, melayani tamu dalam dan luar negeri dengan ramah, serta mengedepankan nilai-nilai integritas, gotong royong, dan etos kerja dalam perannya masing-masing demi kesuksesan Asian Games 2018.

“Kita telah mengambil peran bersama yang besar dalam revolusi mental di Asian Games 2018” ucap Rumadi.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Slamet Raharjo, Ketua Pasraman Satya Dharma Bakti Banyumas. Menurutnya, contoh konkret revolusi mental lainnya dalam Asian Games 2018 adalah rasa kebersatuan dan sportivitas para atlet.

Dalam satu tim seperti sepak bola, misalnya, dua belas orang tidak semuanya berasal dari satu agama atau budaya,  tetapi  tetap mau bekerja sama.

“Tidak melihat perbedaan, tetapi prestasi untuk mengangkat Bangsa Indonesia. Di situlah revolusi mental,” kata Slamet.

Ia juga menjelaskan bahwa menghadapi situasi Indonesia saat ini, penerapan nilai-nilai revolusi mental menjadi hal penting.

“Perubahan itu harus dimulai dari diri sendiri dan terus bersinergi,” ujar Slamet.

 

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya