Wika dan Hyundai Bangun PLTA di Aceh

Porsi kepemilikian WIKA pada PT Ingako Energy sendiri ditargetkan sebesar 25 persen.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Sep 2018, 20:22 WIB
Logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika bersama Hyundai Engineering & Construction dan Korea South-East Power Corporation (KOEN) menyepakati kerjasama investasi pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Peusangan 4 120 Mega Watt (MW) di Aceh pada perhelatan Indonesia–Korea Business and Investment Forum 2018 di Seoul, Senin (10/9/2018).

Kesepakatan tersebut tertuang dalam perjanjian kerjasama yang ditandatangani oleh Direktur WIKA Novel Arsyad, Senior Vice President HDCE Oh-hyuk Kwon dan Executive Vice President KOEN Hak-bin Kim.

Novel Arsyad mengatakan, setelah penandatanganan kontrak kerjasama tersebut, para pihak bersepakat untuk mengakuisisi PT Ingako Energy sebagai perusahaan yang telah mendapatkan izin prinsip dan izin lokasi untuk pengembangan PLTA Peusangan 4.

Porsi kepemilikian WIKA pada PT Ingako Energy sendiri ditargetkan sebesar 25 persen. Sementara itu, 30 persen saham akan dimiliki oleh HDCE, 25 persen dimiliki oleh KOEN dan 20 persen sisanya menjadi milik IGIS Asset Management.

Keputusan untuk mengakuisisi PT Ingako Energy telah melalui feasibility study yang dilakukan WIKA. Masuknya WIKA sebagai investor dalam pengembangan PLTA 4 Peusangan ini merupakan salah satu strategi WIKA yang tertuang dalam roadmap perseroan 2018–2023.

"Kami yakin Ingako akan mampu memenuhi semua persyaratan yang diminta oleh PLN yang akan menyerap tenaga listrik yang dihasilkan oleh PLTA 4 Peusangan. Dengan demikian penandatanganan kerjasama ini akan memberikan manfaat bagi WIKA dan investor lainnya," jelas Novel.

Posisi WIKA semakin strategis sejalan dengan perannya sebagai investor, kontraktor dan pada proses operasi dan pemeliharaan PLTA 4 Peusangan. Selaku kontraktor, WIKA akan bekerjasama dengan HDCE untuk mengembangkan Peusangan untuk lingkup pekerjaan engineering, procurement and construction (EPC) selama 60 bulan dengan nilai kontrak mencapai USD 361 juta.

"Hyundai (HDCE) sudah lebih dulu melakukan kegiatan konstruksi pada PLTA Peusangan 1 dan 2. Mereka kuat dari segi pengalaman dan finansial. WIKA akan memanfaatkan kesempatan ini untuk transfer knowledge agar bisa menambah kompetensi kita di bidang pembangunan pembangkit listrik" ujar Novel

Setelah konstruksi selesai dilaksanakan, WIKA bekerjasama dengan KOEN untuk operasi dan maintanance selama 30 tahun. Dengan beroperasinya PLTA 4 Peusangan, diharapkan dapat memberikan recurring income dan meningkatkan keuntungan Perseroan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dukung Kelistrikan Aceh-Sumatera Utara

Ilustrasi PLTA (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

PLTA Peusangan 4 terletak di bagian tengah pegunungan atau di arah barat Danau Laut Tawar, berdekatan dengan Takengon, ibu kota Kabupaten Aceh Tengah.

PLTA Peusangan-4 merupakan salah satu proyek yang terdaftar dalam program percepatan proyek PLN dan juga masuk dalam daftar Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2018-2027 dari yang semula berkekuatan 83 MW (RUPTL 2017-2026) mengalami peningkatan menjadi 120 MW (Peaker)

Beroperasinya PLTA Peusangan nanti diharapkan dapat menjadi solusi terhadap keterbatasan sumber tenaga listrik dan meningkatkan stabilitas beban puncak listrik pada sistem kelistrikan Aceh-Sumatera Utara.

Investasi pada PLTA 4 Peusangan akan menambah portofolio Perseroan di bidang investasi pada sektor ketenagalistrikan. Saat ini, investasi WIKA pada sektor ketenagalistrikan telah diisi oleh PLTD Bali 50 MW, PLTG Borang 60 MW, PLTMG Rengat 20 MW, dan PLTMG Rawa Minyak 25 MW.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya