Seorang Mahasiswa Indonesia di Busan Dapat Kejutan dari Jokowi

Jokowi yang berada di Seoul, Korea Selatan, menjawab langsung permohonan akta kelahiran untuk putra Daya yang berada di Busan melalui panggilan video jarak jauh.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 11 Sep 2018, 04:07 WIB
Seorang Mahasiswa Indonesia di Busan dapat Kejutan dari Jokowi (Biropers Kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kunjungannya ke Korea Selatan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi kejutan kepada seorang mahasiswa Universitas Kyungsun, Busan, asal Indonesia bernama Daya.

Jokowi yang berada di Seoul menjawab langsung permohonan akta kelahiran untuk putra Daya yang berada di Busan melalui panggilan video jarak jauh.

"Ini tadi sudah dicek oleh Dirjen Dukcapil dan langsung saya setujui untuk diberikan akta kelahiran ya. Mau?" tanya Jokowi yang langsung diiyakan Daya, seperti yang tercantum dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/9/2018).

Jokowi lalu menekan tombol persetujuan pemberian akta kelahiran di layar sentuh dan beberapa detik kemudian Daya menerima akta kelahiran versi elektronik beserta "QR code" melalui email.

Selanjutnya, Daya memindai "QR code" menggunakan aplikasi pemindai, sedetik kemudian akta kelahiran putranya atas nama Airlangga Saka Bratajaya muncul pada layar monitor. Akta tersebut dapat dicetak kapan saja.

"Ada pak! (Nama) anak saya Pak, ada di sana Pak!" seru Daya yang mengundang gelak tawa disertai bertepuk tangan para tamu undangan dan Jokowi.

Daya mengucapkan terima kasih kepada Jokowi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi, serta pihak Kementerian Luar Negeri dam Kementerian Dalam Negeri karena telah membuat sistem yang baik.

Ia juga merasa bersyukur karena menurutnya layanan pembuatan akta kelahiran online tersebut membantunya dan warga negara Indonesia (WNI) lain yang tinggal jauh dari KBRI. Daya berharap aplikasi dan layanan seperti itu juga bisa dinikmati oleh WNI di negara-negara lain selain Korea Selatan.

"Busan ke Seoul kan perjalanan jauh, dengan adanya sistem sekarang saya cukup melakukan semuanya dari rumah, hanya modal internet dan handphone Pak, sudah bisa selesai semua dalam waktu yang cepat," kata Daya.

"Ya ini untuk pelayanan dan perlindungan WNI kita yang ada di negara-negara di seluruh dunia dan Daya yang pertama mendapatkan akta kelahiran," timpal Jokowi.

Namun, tak cuma Daya, hari itu ada WNI lain yang juga mengajukan permohonan akta kelahiran untuk anak mereka. Bedanya, dua WNI tersebut, Subhan dan Mayang, datang langsung ke KBRI Seoul.

 


Portal Peduli WNI

Kejutan berupa penerbitan akta kelahiran yang dilakukan Jokowi untuk Daya, Subhan, dan Mayang tersebut menandai peluncuran Sistem Informasi Pelayanan dan Perlindungan WNI di Luar Negeri atau Portal Peduli WNI.

Portal itu dibangun oleh Kementerian Luar Negeri sejak 2015 merupakan kali pertama dalam sejarah, di mana Indonesia memiliki satu standar layanan WNI dan satu data WNI di luar negeri.

Melalui portal ini, Kementerian Luar Negeri akan memiliki sistem pelayanan WNI yang seragam di seluruh Perwakilan RI, terintegrasi dengan seluruh pusat data nasional terkait, dapat menerbitkan NIK di luar negeri dan dapat menerbitkan dokumen catatan sipil bagi WNI sebagaimana halnya WNI di dalam negeri.

Selain itu, WNI juga memiliki pilihan untuk mengajukan permohonan dokumen pelayanan secara daring seperti yang dilakukan Daya, maupun dengan mendatangani Perwakilan RI seperti yang dilakukan Subhan.

Seoul dipilih menjadi tempat peluncuran sistem ini karena Korea Selatan merupakan salah satu negara di mana terdapat konsentrasi WNI dalam jumlah besar. Terdapat sekitar 40 ribu WNI di Korea Selatan yang sebagian besar bekerja sebagai pekerja migran di sektor formal.

Dari jumlah tersebut, 2.161 WNI sudah melaporkan diri secara online sejak sistem ini pertama kali diuji coba awal akhir Juli 2018 lalu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya