Liputan6.com, Denpasar Tak dapat dipungkiri, belakangan ini perdamaian di Indonesia seakan retak. Timbul beragam konflik yang berkaitan dengan isu perdamaian di Indonesia. Tanah Air yang dulu saling toleran, bertenggang rasa terhadap perbedaan, kini seakan luntur.
Padahal, dalam perdamaian ada kesatuan yang begitu kuat. “Dalam kesatuan ada kekuatan. Sebuah kekuatan yang dubutuhkan untuk sebuah perubahan, untuk mengubah bangsa ini menjadi lebih baik dan cerdas,” kata Andy Prawira (Founder Peacemaker Indonesia Society- Bali, Indonesia) kepada Liputan6.com, Senin (10/9/2018).
Berangkat dari pemahaman itu, komunitas pemuda dan pemudi yang memiliki kepedulian akan perdamaian di negeri ini kemudian berkumpul. Mereka mendiskusikan hal-hal apa saja yang bisa dikontribusikan agar tumbuh kesadaran akan cinta damai dan toleransi dalam masyarakat.
“Kemudian para pemuda dan pemudi yang terdiri dari berbagai latar belakang itu sepakat bergerak bersama untuk berusaha menciptakan perdamaian di dunia, Indonesia dan terutama bisa berdamai dengan diri sendiri,” ujar dia.
Untuk mewuujudkan itu, Peace Generation, PIS (Peacemaker of Indonesia Society) dan Compassionate Action Indonesia, mengadakan kegiatan ‘PEACETIVAL BALI 2018’. “Kenapa Bali?
Karena, Bali merupakan simbol keberagaman di Indonesia. Berbagai macam latar budaya dan keyakinan berkumpul dan bertemu di sini. Di samping itu, Bali juga telah menerapkan nilai-nilai perdamaian dan toleransi yang tinggi,” tuturnya.
Baca Juga
Advertisement
Ia melanjutkan, PEACETIVAL kali ini merupakan rangkaian kegiatan yang setiap tahun dilakukan. Tahun lalu, PEACETIVAL diselenggarakan di Makasar. “Kami juga telah melakukan kegiatan ini di Malang dan juga Bandung. Dalam setiap PEACETIVAL selalu menampilkan konten acara yang menarik dan memiliki konsep berbeda,” papar dia.
Pembawa Pesan Damai
Pada PEACETIVAL BALI 2018 ini menampilkan tiga konten acara utama yaitu; lomba mewarnai dan menggambar untuk tingkat TK dan SD dan Talk Show. PEACETIVAL BALI 2018 juga diramaikan oleh beberapa komunitas di Bali seperti komunitas reptil, GPAN (Gerakan Perpustakaan Anak Nasional) dan juga ada beberapa booth antara lain, dari Bali United, Peace Generation dan PIS.
"Acara utamanya adalah ‘Talk the Peace’. Acara ini merupakan tukar cerita dari beberapa narasumber yang akan berbicara tentang perdamaian dari berbagai latar yang berbeda," kata dia.
Acara talk show Kapten Tim Bali United Fadil Sausu bersama Andi Prawira mengisi acara tersebut. Talkshow juga diisi testimony dari korban gempa Lombok. Talkshow juga menghadirkan Irfan Amalee selaku Co-Founder Peace Generation bersama Inayah Wahid dari Positive Movement dan Febby Firmansyah dari IKPI.
"Kita berharap kegiatan ini akan menjadi gerakan kelompok-kelompok pembawa damai (peacemaker) yang peduli terhadap isu-isu sosial seperti narkoba, HIV/AIDS, LGBT dan trafficking. Sehingga, nilai-nilai perdamaian sungguh-sungguh dapat diamalkan di setiap sektor-sektor pergaulan anak muda di Bali," harapnya.
“Kegiatan PEACETIVAL BALI 2018 ini adalah momentum yang bertepatan dengan hari Perdamaian Internasional yang jatuh pada tanggal 11 September. Melalui acara ini kami berharap dapat lebih menanamkan dan semakin menguatkan nilai-nilai perdamaian dan mampu membangun karakter generasi muda Indonesia untuk lebih baik lagi. Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan nilai nasionalisme yang lebih tinggi,” kata dia.
Advertisement