Liputan6.com, Bandung Di tengah gempuran hiburan modern ala kota metropolitan, kehadiran pasar malam ternyata masih mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat kita.
Suara mesin diesel meraung seusai azan magrib berkumandang. Asap hitam dari saluran pembuangan diesel membumbung tinggi seiring berputarnya roda kincir angin atau bianglala berisi 12 sangkar.
Langit gelap berganti menjadi gemerlap lampu warna-warni. Tanda pasar malam siap dimulai.
Baca Juga
Advertisement
Rosi (40), salah satu petugas bianglala malam itu mengendalikan mesin diesel dengan dua buah tuas. Satu berfungsi menambah kecepatan, yang satunya lagi untuk menghentikan laju bianglala yang searah putaran jam itu.
Ia ditemani rekannya, Eko (35) yang menarik karcis lalu memasukkan penumpang ke dalam sangkar. Tak lama satu per satu anak-anak mulai menaiki wahana yang kerap membuat jantung berdebar sekencangnya.
Memanfaatkan lahan terbuka milik warga di kawasan Mekarsari, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, kelompok Pasar Malam Taman Ria 10 mencoba menarik antusiasme warga yang mulai menyesaki arena pasar malam itu.
Lahan kosong ini memang biasanya dipakai sebagai lokasi parkir mobil. Namun, untuk sementara waktu sejak sepekan yang lalu, bekas area sawah ini dipakai untuk menggelar pasar malam.
"Kita buka dari jam 5 sore sampai jam 10 malam," ujar Rosi ditemui Minggu (9/9/2018) lalu.
Sebagai tempat hiburan bagi rakyat menengah ke bawah, pasar malam ini akan ada hingga dua pekan ke depan.
Rosi mengatakan, pengelola akan menambah dua wahana lagi. "Besok akan ditambahkan wahana trampolin dan kereta rel," ujarnya.
Simak video pilihan berikut ini:
Hiburan Murah Meriah
Pengelola Pasar Malam Taman Ria 10 menyediakan sekurangnya 8 wahana bermain. Persis dengan pasar malam yang ada dalam benak anak-anak era 80-an dan 90-an yang belum tersentuh gawai.
Utamanya kincir angin dan komidi putar. Sisanya ada ombak banyu asmara, kora-kora, perahu dayung, kolam pancing, kuda kencana serta gajah putar dan balon raksasa.
Di antara wahana tersebut, tentulah kincir angin dan komidi putar kuda kencana yang banyak dipilih pengunjung. Harga tiketnya dibanderol Rp 8.000 saja.
Menurut Rosi, Taman Ria 10 biasa berkeliling di Jawa Barat. Mulai dari Bandung, Sumedang, Cianjur hingga Cirebon.
"Kita satu grup ada 21, mas. Taman Ria 10 ini khusus di Jabar saja," ujarnya.
Sayangnya, tidak ada wahana tong setan di pasar malam ini. Menurut Rosi, tong setan biasanya digelar pada momen-momen tertentu.
"Kalau lokasinya yang ramai seperti di Alun-alun itu biasanya ada," ungkapnya.
Pantauan Liputan6.com, pengunjung tumpah ruah memenuhi lokasi tersebut. Bahkan semakin malam, pasar ini justru makin disesaki pengunjung. Tidak hanya anak-anak, para remaja dan muda-mudi ikut menikmati wahana atau sekadar cuci mata sambil jalan-jalan.
Advertisement
Menghibur
Salah seorang pengunjung bernama Dewi (58) menyampaikan kehadiran pasar malam di lapangan terbuka cukup menghibur masyarakat terutama anak sekolah yang sedang libur.
Biaya masuk untuk setiap permainan cukup terjangkau. Dewi hanya membawa Rp 30 ribu untuk memnjakan dua cucunya bermain di wahana pasar malam.
"Kehadiran pasar malam sangat membantu menghilangkan rasa suntuk dan jenuh apalagi jika cucu saya ingin bermain. Setiap ada pasar malam, saya selalu bawa cucu saya. Selain murah meriah, ada lumayan banyak wahana yang bisa dicoba," ungkap Dewi.
Selain permainan anak-anak, keberadaan pasar malam juga menjadi ajang berjualan bagi pedagang busana, pernak pernik dan penjual jajanan tradisional. Mulai dari baso tahu, harum manis, cilok, dan beraneka minuman.
Sedangkan untuk belanja, harga pakaian yang dijual relatif terjangkau mulai dari harga Rp10 ribu-Rp 50 ribu.