Liputan6.com, Washington, D.C. - Kontras dengan dugaan beberapa pengamat, ternyata ekonomi Amerika Serikat (AS) di era Presiden Donald Trump terbilang bagus. Tingkat pengangguran turun menjadi 3,9 persen, pekerjaan di sektor manufaktur tumbuh, dan pertumbungan Produk Domestik Bruto (PDB) yang meningkat 4,2 persen pada kuartal II 2018.
Ekonomi AS yang konsisten membaik sejauh ini terus digemakan Trump. Dia pun meledek Barack Obama karena pernah melakukan sindiran sebelum dirinya menang menjadi presiden.
Baca Juga
Advertisement
Pada sebuah video yang berasal dari tahun 2016 itu, Obama meledek niat Trump yang ingin mengembalikan pekerjaan ke AS. "Ketika seseorang bilang dia akan membawa pekerjaan kembali. Bagaimana caranya? Apa yang akan kamu lakukan? Tak ada jawabannya," ucap Obama.
"Dia hanya bilang: saya akan membuat kesepakatan yang lebih baik. Bagaimana? Bagaimana tepatnya? Tongkat sihir apa yang kamu punya?"
Sindiran itu akhirnya dikembalikan oleh Trump lewat video yang ia sebar di akun resminya. Dalam video tersebut, suara musik komikal mengiringi Obama yang sedang berbicara. Tak lama kemudian adegan berganti menjadi Trump dan analis yang membacakan pertumbuhan ekonomi.
"Lebih dari 4 juta pekerjaan diciptakan sejak pemilu, upah melangkah tumbuh tercepat selama hampir satu dekade, lebih banyak orang AS yang bekerja ketimbang sebelumnya dalam catatan sejarah," pamer Trump.
Masih lewat akunnya, pada Senin (10/9/2018) kemarin, Trump turut menyindir Obama bahwa dirinya mungkin memang punya tongkat sihir. "Saya kira saya memiliki tongkat sihir, 4,2 persen, dan kita bisa melakukan lebih dari ini! Kita baru memulai," ucap Trump.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Donald Trump Ancam Tarik Keluar AS dari Organisasi Perdagangan Dunia
Presiden Donald Trump mengancam akan menarik Amerika Serikat (AS) dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) jika lembaga tersebut gagal mengubah cara memperlakukan Negeri Paman Sam.
"Jika mereka tidak berubah, saya akan mundur dari WTO," kata Trump dalam wawancara dengan Bloomberg News.
Dikutip dari BBC pada Jumat, 31 Agustus 2018, WTO didirikan untuk mengatur perdagangan global, termasuk menyelesaikan sengketa antar negara di bidang terkait. Tetapi Donald Trump --yang belum lama ini mendorong kebijakan proteksionis-- mengatakan, AS diperlakukan tidak adil oleh lembaga tersebut.
Ancaman tentang kemungkinan penarikan mundur AS turut menyoroti konflik antara kebijakan perdagangan pemerintahan Trump dan sistem perdagangan terbuka yang diawasi oleh WTO.
Sementara itu, Washington baru-baru ini menghalangi pemilihan hakim baru ke sistem penyelesaian sengketa WTO, yang berpotensi melumpuhkan kemampuannya untuk mengeluarkan penilaian.
Presiden ke-45 AS itu telah bersuara tentang perdagangan yang tidak adil, bahkan sejak sebelum ia menjadi presiden.
Tahun lalu, Donald Trump mengatakan kepada Fox News: "WTO dibentuk untuk menguntungkan semua orang kecuali AS... Kami kehilangan tuntutan hukum, hampir semua tuntutan hukum di WTO."
AS telah terlibat dalam pertempuran dagang di banyak bidang dalam beberapa bulan terakhir. Isu yang paling menarik perhatian adalah perseteruan dengan China, di mana dua ekonomi terbesar dunia itu bertarung memperebutkan pengaruh global.
Presiden Trump sebelumnya memperkenalkan tarif khusus pada sejumlah barang yang diimpor ke AS.
China menanggapi kebijakan tarif AS dengan memberlakukan pajak pembalasan atas nilai yang sama dari produk Negeri Paman Sam, dan telah mengajukan keluhan terhadap isu terkait ke WTO.
Kementerian perdagangan China telah mengatakan "jelas mencurigai" AS melanggar aturan WTO. Keluhan awal tersebut diajukan oleh Negeri Tirai Bambu pada Juli, setelah Trump memberlakukan putaran tarif pertamanya.
Advertisement