Liputan6.com, Kairo: Prihatin dengan banyaknya jumlah korban selama tiga hari terakhir, Kabinet Mesir mengajukan pengunduran diri. Kini Dewan Militer tengah mempertimbangkan pengajuan ini.
"Pemerintah di bawah komandan Perdana Menteri Essam Sharaf telah mengajukan pengunduran diri kepada Dewan tinggi pasukan militer. Namun, pemerintah akan tetap berusaha keras untuk mengatasi persoalan rumit yang tengah melanda negeri ini, hingga pengajuan pengunduran diri diterima," kata Juru Bicara Pemerintah, Mohammed Hegazy, seperti dilansir BBC, Selasa (22/11).
Sementara itu, ribuan orang masih melancarkan protes di Lapangan Tahrir Kairo. Mereka pun menyambut baik pengajuan pengunduran diri ini. Para demonstran langsung menyerukan, "Tuhan Maha Besar", begitu mereka mendengar kabar baik ini.
Unjuk rasa yang berlangsung sejak Ahad lalu tersebut memang telah menelan banyak korban. Laporan terakhir menyebutkan, 22 orang tewas dalam bentrokan antara para demonstran dan polisi dekat lapangan Tahrir Square, Kairo. Bentrokan antara militer dan demonstran terjadi sehari setelah ada demontrasi yang menuntut segera transfer awal kekuasaan ke pemerintahan sipil.
Bentrokan antara militer dan demonstran terjadi sehari setelah ada demontrasi yang menuntut segera transfer awal kekuasaan ke pemerintahan sipil. Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan para demonstran dan menangkap 18 yang dianggap sebagai provokator. [baca: Bentrokan di Mesir Berlanjut, 22 Tewas]. (Vin)
"Pemerintah di bawah komandan Perdana Menteri Essam Sharaf telah mengajukan pengunduran diri kepada Dewan tinggi pasukan militer. Namun, pemerintah akan tetap berusaha keras untuk mengatasi persoalan rumit yang tengah melanda negeri ini, hingga pengajuan pengunduran diri diterima," kata Juru Bicara Pemerintah, Mohammed Hegazy, seperti dilansir BBC, Selasa (22/11).
Sementara itu, ribuan orang masih melancarkan protes di Lapangan Tahrir Kairo. Mereka pun menyambut baik pengajuan pengunduran diri ini. Para demonstran langsung menyerukan, "Tuhan Maha Besar", begitu mereka mendengar kabar baik ini.
Unjuk rasa yang berlangsung sejak Ahad lalu tersebut memang telah menelan banyak korban. Laporan terakhir menyebutkan, 22 orang tewas dalam bentrokan antara para demonstran dan polisi dekat lapangan Tahrir Square, Kairo. Bentrokan antara militer dan demonstran terjadi sehari setelah ada demontrasi yang menuntut segera transfer awal kekuasaan ke pemerintahan sipil.
Bentrokan antara militer dan demonstran terjadi sehari setelah ada demontrasi yang menuntut segera transfer awal kekuasaan ke pemerintahan sipil. Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan para demonstran dan menangkap 18 yang dianggap sebagai provokator. [baca: Bentrokan di Mesir Berlanjut, 22 Tewas]. (Vin)