Liputan6.com, Sukabumi - Kondisi kesehatan sopir bus yang mengalami kecelakaan maut di Sukabumi membaik. Dia merupakan saksi kunci pada kecelakaan yang mengakibatkan 21 orang tewas di Kampung Bantar Selang, Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat itu.
"Kondisi korban yang diketahui bernama Muhamad Adam sudah membaik dan dipindahkan ke ruang khusus agar kesehatannya cepat pulih. Istrinya pun sudah ada untuk menemaninya," kata Humas RSUD Palabuhanratu Billy Agustian di Sukabumi, Selasa (11/9/2018).
Advertisement
Menurut dia, korban mengalami luka cukup parah seperti patah kaki dan tangan. Bagian kepalanya juga terluka akibat kecelakaan maut di Sukabumi tersebut.
Oleh karena itu, Adam harus dirujuk ke dokter spesialis tulang. Namun, pihaknya masih menunggu izin dari kepolisian yang menangani kasus kecelakaan maut di Sukabumi itu terlebih dahulu.
"Kondisinya terus membaik dan diharapkan bisa lekas sembuh. Namun untuk tulangnya yang patah diharuskan menjalani perawatan di spesialis tulang. Untuk rujukan itu kami akan berkoordinasi dahulu dengan pihak kepolisian," jelasnya seperi dilansir Antara.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kabur
Sebelumnya, Muhamad Adam, sopir bus B 7025 SGA yang terjun ke jurang di turunan letter S di Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sempat kabur. Dia ditemukan dalam kondisi lemah di pinggir sungai sekitar 2 kilometer dari lokasi kecelakaan.
Kanit Laka Satlantas Polres Sukabumi, Iptu Nandang Herawan, memastikan Adam adalah sopir bus maut tersebut. Sebelumnya, Adam mengaku hanya sebagai kernet.
"Memang awalnya ngaku kernet. Tapi hasil pemeriksaan sementara, yang bersangkutan mengaku mengendarai bus saat terjun ke jurang. Ditemukan sekitar jam 11.00 WIB," kata Nandang kepada Liputan6.com, Minggu (9/9/2018).
Untuk diketahui terdapat dua orang awak bus dari PO Jakarta Wisata Transport. Selain Adam, satu orang lainnya adalah Fahrudin yang dikenal dengan nama panggilan Jahidi atau Buyung. Fahrudin tercatat sebagai salah satu korban meninggal dunia.
"Kalau dari Bogor, memang yang nyopir itu Jahidi. Tapi setelah masuk jalur Cikidang, diganti sama Adam," kata Nandang.
Adam mengaku sengaja kabur sesaat setelah kecelakaan maut terjadi, sekitar pukul 12.00 WIB, Sabtu 8 September. Dia menolak pertolongan warga. Kepada polisi, Adam mengaku kabur karena takut diamuk massa.
Selama pelariannya, Adam mengaku hanya berdiam diri di pinggir sungai di Kampung Bantarselang, Desa Cikidang. Hingga akhirnya ditemukan oleh pemandu wisata arung jeram.
Advertisement