Liputan6.com, Jakarta - Bocah berinisial AW (8) tewas tertimpa batu beton konblok yang diduga jatuh dari atas Rumah Susun Tahap III, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2018). Saripun (40), penghuni Rumah Susun Tahap III, menceritakan kronologi peristiwa tersebut.
Sekitar pukul 13.30 WIB, Saripun yang berjarak 6 meter melihat AW berjalan bersama kedua temannya. Selang beberapa menit kemudian, Saripun melihat AW sudah tertimpa batu konblok tepat di depan pintu keluar rumah susun berlantai 17 tersebut.
Advertisement
"Saya melihat korban kepalanya sudah hancur. Darahnya sudah berceceran tertimpa batu," kata Saripun ketika ditemui Merdeka.com, Selasa (11/9/2018).
Saripun dan warga yang melihat langsung memberikan pertolongan pertama. Napas AW, kata Saripun, masih ada ketika warga memberikan pertolongan pertama.
Warga yang lain, kata Saripun, mengabari orangtua AW yang rumahnya tidak jauh dari kejadian tersebut. Kedua orangtua AW langsung datang.
"Ibunya histeris. Nangis-nangis. Tapi alhamdullilah ibunya kuat," ujar Saripun.
Setelah itu, AW langsung dilarikan ke rumah sakit Mitra Kemayoran tidak jauh dari rumah susun. Namun nyawa AW tidak tertolong. AW meninggal dunia usai dibawa ke rumah sakit.
"Pas dibawa ke RS ternyata korban sudah tidak bernyawa," ungkap Saripun.
Lempar Helm Hingga Bambu
Saripun menceritakan warga sering mendapati beberapa barang yang di lempar dari atas rumah susun tersebut.
"Enggak kali ini aja. Kata warga ada batu atau helm yang di lempar dari atas rumah susun," kata Saripun.
Tidak hanya Saripun, menurut petugas parkir Dion sering melihat barang-barang di lempar dari atas rusun. Sempat beberapa kali terkena mobil.
"Tuh mobil pernah dilempar botol air mineral dari atas. Terus ada juga yang lempar helm, batu, hingga bambu di lempar dari atas ke bawah," kata Dion.
Tiga hari setelah kejadian nahas yang menimpa AW, Dion mengatakan ada batu dilempar dari atas rumah susun tersebut, Selasa (11/9). Namun tidak ada korban jiwa.
"Sekitar setengah 9 tadi pagi. Tapi enggak ada korban," kata Dion.
Pihak pengelola juga kata Dion sudah melakukan pemeriksaaan. Tetapi hingga saat ini belum ditemukan siapa pelaku pelempar misterius tersebut. Sebab rusun tersebut tidak berpenghuni tetap dan cenderung tertutup.
"Ya kalau di bilang orang stres kita enggak tau. Kalau diprediksi Polres dari lantai 6-10," ungkap Dion.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement