Liputan6.com, Cilegon - Titiek Soeharto, putri dari Presiden ke-2 RI Soeharto, meminta pemerintah serius menyikapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang sempat mencapai Rp 15 ribu.
"Kami prihatin, jangan sampai krisis ekonomi 1998 bisa terjadi lagi saat ini. Pemerintah diharapkan bisa menangani ini dengan baik," kata Titiek Soeharto, saat ditemui di Kota Cilegon usai memberikan pelatihan kepada calon anggota legislatif (caleg) Partai Berkarya Banten, Selasa (11/09/2018).
Advertisement
Dia bercerita kalau sudah banyak pengusaha mengeluhkan kenaikan dolar di Indonesia. Tak hanya itu, pelaku usaha sektor UMKM juga merasakan dampak negatif dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar dalam beberapa hari terakhir.
Jika tidak ditangani secara serius, maka krisis ekonomi tahun 1997 hingga 1998.
"Kalau kita lihat dunia usaha, pengusaha kecil sudah mengeluh. Bukan pribumi saja, tapi semuanya sudah mengeluh. Ini hanya bom waktu, bisa meledak kapan saja," terangnya.
Pemerintahan Jokowi harus segera merespons keresahan di masyarakat dan menguatkan kembali nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
Sehingga, keadaan ekonomi Indonesia segera kembali pulih dan tidak terjadi krisis ekonomi sepeti di tahun 1997 sampai 1998 dan ditahun 2008 sewaktu jaman SBY.
"Setiap masyarakat komplain, seolah-olah pemerintah, menteri keuangan, mengatakan ini biasa-biasa saja. Kita sudah mengalami dulu, bahwa tidak jauh berbeda dengan sekarang. Sambutan pemerintah setengah hati," jelasnya.
Imbau Tukarkan Dolar
Titiek meminta pejabat pemerintah yang memiliki simpanan dolar Amerikanya untuk dilepas ke pasaran untuk membantu pemerintah menekan pelemahan nilai tukar rupiah kepada dollar.
"Baru Pak Sandi (Sandiaga Uno) saja yang melakukannya," ujar Titiek.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Advertisement