Kerugian Infrastruktur PLN Akibat Gempa Lombok Capai Rp 70 Miliar

BNPB mencatat kebutuhan dana untuk recovery setelah bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai Rp 8,63 triliun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 11 Sep 2018, 18:40 WIB
PLN memastikan pasokan listrik untuk Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan hari ini sudah menyala kembali usai gempa besar pada minggu (5/8/2018) lalu. (Foto:Humas PLN)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (persero) memperkirakan kerugian infrastruktur akibat gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai mencapai Rp 70 miliar.

General Manager PLN Wilayah NTB Rudi Purnomo Loka mengatakan, gempa bumi yang mengguncang wilayah NTB khususnya Lombok, mengakibatkan infrastruktur kelistrikan di wilayah tersebut mengalami kerusakan.

Kerusakan tersebut diantaranya travo miring, kabel sambungan rumah tangga yang jatuh, kabel terlepas dari‎ isolator dan tiang yang miring.

"Guncangan gempa membuat infrastruktur kami mengalami gangguan," kata Rudi, dikutip Selasa (11/9/2018).

Atas kerusakan infrastruktur kelistrikan akibat gempa besar yang terjadi pada akhir Juli 2018 kemudian disusul 5 Agustus 2018 dan 9 Juli 2018, PLN memperkirakan kerugian mencapai Rp 70 miliar.

‎"Kerugian mencapai Rp 70 miliar, semua itu fisiknya saja, pembangkit, travo rusak, paling banyak sambungan rumah tangga," tuturnya.

Menurut Rudi, kerugian tersebut belum termasuk kerugian PLN di luar fisik, seperti penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) untuk menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sempat berhenti beroperasi.

"Itu di luar PLTU kita yang tidak beroperasi digantikan diesel," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dana Pemulihan Pasca-Gempa Lombok Rp 8,6 Triliun

Berikut aksi kemanusiaan yang bantu penyembuhan trauma gempa di Lombok. (Foto: Dok. K-Link)

Sebelumnya, hasil kajian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kebutuhan dana untuk recovery setelah bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai Rp 8,63 triliun.

"Total kerusakan yang diakibatkan oleh gempa Lombok sebesar Rp 10 triliun, kerugian mencapai Rp 2 triliun. Ini masih kajian cepat. Masih harus diverifikasi lagi," kata Kepala BNPB, Willem Rampangilei pada Senin 10 September 2018.

Dia menjelaskan total dana tersebut dibutuhkan untuk melakukan proses pemulihan di beberapa wilayah NTB yang terdampak gempa bumi.

"Lombok Utara kerusakan Rp 3,1 triliun, kerugian Rp 1,01 triliun, kebutuhan untuk recovery Rp 3 triliun," kata dia.

Sementara untuk wilayah Lombok Timur kebutuhan anggaran untuk pemulihan mencapai Rp 798 miliar. Adapun wilayah Sumbawa Barat membutuhkan Rp 994 miliar.

"Sumbawa Rp 157 miliar, Mataram Rp 566 miliar, Lombok Barat Rp 2,08 triliun, dan Lombok Tengah Rp 936 miliar," dia menandaskan.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya