Jakarta - Pemulangan jemaah haji gelombang dua, Rabu (12/9/2018) pagi ini dimulai. Pada hari pertama ini, sebanyak 7.000 jemaah pulang ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz, Madinah.
Rombongan perdana yang dipulangkan berasal dari Kloter 41 Debarkasi Jakarta-Bekasi. Sebanyak 410 orang ikut dalam rombongan tersebut.
Advertisement
Kepala Seksi Pelayanan Kedatangan dan Kepulangan jemaah Daerah Kerja (Daker) Bandara Muhammad Syarif menjelaskan, rombongan haji tersebut diberangkatkan dari dua hotel di Madinah secara bersamaan pukul 20.30 Waktu Arab Saudi (WAS), Sabtu 8 September 2018. Mereka bertolak ke Tanah Air pada Minggu 9 September pukul 04.30 waktu setempat dengan penerbangan Saudia Airlines.
Setelah kloter tersebut, akan dipulangkan Kloter 38 Debarkasi Surabaya (450 orang) dengan pesawat yang berangkat setengah jam kemudian. Lalu, disusul oleh Kloter 30 Debarkasi Jakarta-Pondok Gede (376 jemaah) pada pukul 05.30.
Pada waktu bersamaan, di Bandara King Abdulaziz Jeddah juga berangkat kloter terakhir pemulangan gelombang pertama pada Minggu 9 September dini hari. Sampai pukul 16.00 Sabtu kemarin, pemulangan melalui Bandara Jeddah diikuti oleh 18 kloter atau 18 penerbangan dengan jumlah sebanyak 7.087 orang. Jumlah itu terdiri dari jemaah haji sebanyak 6.997 orang dan petugas kloter 90 orang.
"Secara keseluruhan, yang telah diberangkatkan dari airport Jeddah sampai dengan hari ini sebanyak 213 kloter dengan jumlah sebanyak 87.028 orang. Angka itu terdiri atas 85.962 orang jemaah haji dan 1.066 petugas kloter," kata Syarif.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
103 Jemaah Dipulangkan Lebih Cepat
Lebih dari seratus jemaah haji gelombang pertama dipulangkan lebih cepat ke Tanah Air melalui proses tanazul.
Koordinator Tim Mobile Kesehatan Daker Bandara, Rachmawanti Agustina, mengatakan, jemaah yang ditanazulkan pada gelombang pertama dipulangkan melalui Bandara King Abdulaziz, Jeddah.
Tanazul merupakan proses percepatan atau penundaan pemulangan jemaah individual. Adapun 103 jemaah haji itu dipulangkan lebih cepat karena menderita berbagai penyakit.
Para jemaah haji Indonesia yang ditanazulkan diberangkatkan sepanjang masa pemulangan gelombang pertama, pada 27 Agustus hingga 9 September 2018.
"Kebanyakan yang ditanazulkan memang sudah berisiko tinggi dari Tanah Air dan berusia tua," kata Rachmawanti di Madinah, Sabtu malam 8 September 2018.
Advertisement