IHSG Bergerak pada Zona Hijau, Rupiah di Posisi 14.864 per Dolar AS

Sebanyak 127 saham menanjak sehingga mengangkat IHSG. Sementara 23 saham melemah dan 98 saham diam di tempat.

oleh Nurmayanti diperbarui 12 Sep 2018, 09:16 WIB
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan saham hari ini. Sementara rupiah berada di posisi Rp 14.864 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pembukaan perdagangan saham, Rabu (12/9/2018), IHSG menguat 19,15 poin atau 0,33 persen ke posisi 5.850,46. Indeks saham LQ45 menanjak 0,60 persen ke posisi 927,30. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 127 saham menanjak sehingga mengangkat IHSG. Sementara 23 saham melemah dan 98 saham diam di tempat.

Adapun pada hari ini, IHSG berada di posisi tertinggi 5.855,60 dan terendah 5.838,86.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai.  Total frekuensi perdagangan saham 13.110 kali dengan volume perdagangan saham 107,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 212,3 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 15,05 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.864.

Seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham pertambangan naik 1,11 persen dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri menguat 0,85 persen dan sektor saham konsumsi mendaki 0,75 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BUVA naik 119,2 persen, saham YPAS melonjak 16 persen ke posisi 725 per saham, dan saham VICO mendaki 8,55 persen ke posisi 165 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham BPTR turun 5,1 persen ke posisi 93 per saham dan saham BBRM tergelincir 3,77 persen ke posisi 51cper saham.

 


Prediksi Sebelumnya

Pekerja melintas di layar sekuritas di Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan tren koreksi pada perdagangan saham Rabu (12/9/2018) ini. Tim riset PT Valbury Capital Management mengatakan, volatilitas nilai tukar rupiah masih menjadi sentimen signifikan bagi laju IHSG.

Fund Manager PT Valbury Capital Management Suryo Narpati menjelaskan, sentimen eksternal perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China terus menuai kekhawatiran pasar. Itu terutama atas kemungkinan kebijakan kenaikan tarif impor AS pada China.

"Pasar tentu cemas pada setiap kewajiban baru AS atas impor China yang akan menandai ekskalasi besar bagi perselisihan perdagangan bagi kedua belah pihak. Jadi sentimen luar negeri saya pikir masih mempengaruhi IHSG untuk esok," tuturnya saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (11/9/2018).

Suryo menambahkan, IHSG akan berada di level support 5.797 dan resistence 5.879. "Ketidakpastian global memicu kepanikan pasar. Tren mayoritas untuk perdagangan besok akan ditutup negatif," ujarnya.

Pada hari ini, ada tiga saham yang paling direkomendasikan oleh Suryo. Saham-saham tersebut antara lain PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Astra International Tbk (ASII), dan juga PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya