Liputan6.com, Jakarta Sebuah spa di Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat yang menawarkan facial darah atau "Vampire Facial", memiliki kecenderungan mengekspos kliennya dengan infeksi yang ditularkan melalui darah. Pernyataan itu diungkapkan oleh Departemen Kesehatan New Mexico.
Melansir dari Live Science pada Rabu (12/9/2018), petugas setempat melakukan pemeriksaan pada tempat yang bernama VIP Spa tersebut. Salah satu klien mereja terjangkit infeksi darah yang mungkin berasal dari prosedur facial darah yang dilakukan di sana. Selama pemeriksaan, mereka mengidentifikasi bahwa praktik itu tidak aman dan bisa membahayakan klien.
Advertisement
Menurut Epidemiologis Departemen Kesehatan New Mexico, Dr. Michael Landen, salah satu cara utama untuk menyebarkan infeksi adalah dengan jarum yang terkait dengan pemindahan, atau ditusuk oleh jarum yang terinfeksi. Ini bisa terjadi dari penyimpanan jarum yang tidak tepat, penanganan, dan pembuangannya.
Spa tersebut ditutup dan para klien yang menerima perawatan facial darah atau perawatan berbasis injeksi lainnya pada bulan Mei atau Juni tahun ini, untuk melakukan tes HIV, Hepatitis B dan C, secara gratis di Pusat Pelayanan Umum di Midtown.
"Penyelidikan ini sangat awal dan kami tidak memiliki sesuatu yang pasti di titik ini," kata Landen.
"Tetapi kami khawatir dan kami meminta orang yang memiliki layanan terkait suntikan dari VIP Spa untuk diuji," tambahnya.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Menular lewat darah
"Vampire Facial" bisa diartikan sebagai jenis perawatan dengan mengoleskan darah seseorang di wajahnya sendiri. Para pendukung perawatan ini mengklaim, hal itu mampu meningkatkan kesehatan kulit dan mengurangi keriput, serta kerusakan akibat sinar matahari.
Hepatitis B, C, dan HIV sendiri bisa menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh termasuk darah. Sehingga, pemilik VIP Spa juga meminta kliennya untuk diuji. Walaupun begitu, dia mengatakan kepada stasiun berita lokal KOB 4, bahwa mereka selalu menggunakan jarum baru selama perawatan.
Ditemukan juga bahwa lisensi tempat tersebut sudah berakhir di 2013 dan belum diperbaharui.
Landen juga menambahkan, karena tidak adanya catatan perjanjian di tempat tersebut, mereka tidak yakin berapa banyak orang yang melakukan prosedur "Vampire Facial" di spa tersebut.
Advertisement