Timses Jokowi Nilai Gerakan 2019 Ganti Presiden Tak Mendidik

Zuhairi menilai, bentuk gerakan 2019 Ganti Presiden bersifat emosional yang menyebabkan pembelahan di masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Sep 2018, 14:23 WIB
Zuhairi saat diskusi Re-Ide Indonesia di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (12/9/2018). (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Zuhairi Misrawi menilai gerakan #2019GantiPresiden tidak mendidik. Sebab kemunculan gerakan tersebut multitafsir.

"Tagar 2019 ganti presiden tidak mendidik. Bahwa pesta demokrasi 2019 itu tidak mengganti presiden sebagai lembaga kenegaraan, tapi mengganti orangnya," kata Zuhairi saat diskusi Re-Ide Indonesia di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (12/9/2018).

Dia menjelaskan, gerakan tersebut tidak menggunakan bahasa yang baik serta tidak mengkritik pemerintah. Selain itu, dia menilai bentuk gerakan itu bersifat emosional yang menyebabkan pembelahan di masyarakat.

Tidak hanya itu, menurut dia gerakan tersebut ditunggangi kelompok tertentu yang akan mengganti sistem negara. Sehingga dia mengajak semua pihak untuk mewaspadai gerakan tersebut.

"Dari ganti presiden menjadi ganti sistem. Semua harus hati-hati dengan perang tagar ini," papar Zuhairi.


2019 Prabowo Presiden Jelas

Bakal Calon Presiden petahana, Joko Widodo (berdiri) mengumumkan penetapan Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye dan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi/Ma’ruf Amin di Jakarta, Jumat (7/9). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Zuhairi pun bersyukur saat ini gerakan tersebut diganti dengan bahasa yang lebih halus yaitu tagar 2019 Prabowo Presiden untuk menandingi Jokowi.

"Kami bersyukur sudah ada tagar baru 2019 Prabowo Presiden. Itu sudah semakin jelas," ungkap Zuhairi.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya