Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal meningkatkan peran swasta di setiap pembangunan fasilitas infrastruktur transportasi.
Bahkan, ditargetkan hingga 2030 swasta bisa mendanai proyek infrastruktur mencapai USD 47 miliar. Direktur Kepelabuhan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, M. Tohir memaparkan setidaknya akan ada 1.321 lokasi, 636 pelabuhan untuk melayani angkutan laut, serta 55 terminal yang ditawarkan swasta.
Proyek-proyek di pelabuhan inilah yang menjadi konsen Tohir. "Jadi memang untuk mempercepat pembangunan infrastruktur kita akan perkuat peran swasta. Dan memang anggaran dari APBN juga terbatas," kata Tohir di Jakarta, Rabu (12/9/2018).
Baca Juga
Advertisement
Berbagai model investasi, Tohir menuturkan telah disiapkan. Seperti Perjanjian Konsesi, Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), serta Kerja sama Pemanfaatan Barang Milik Negara (KSPBMN) Tohir menyebutkan, saat ini, 14 lokasi pelabuhan baru yang telah siap di laksanakan proyeknya melalui skema konsesi dengan nilai investasi mencapai US$96,6 triliun.
Pelabuhan ini salah satunya Pelabuhan Patimban, Jawa Barat. Sementara untuk skema KPBU, Tohir menambahkan, ada 14 lokasi pelabuhan yang potensial, seperti di antaranya Bau-Bau, Anggrek, Labuan Bajo maupun Belang-Belang. Sedangkan untuk skema KSPBMN, sudah ada tiga pelabuhan yang perjanjian kerja sama ditandatangani, dengan kontribusi tetap sebesar Rp 446 miliar.
Pembagian keuntungan minimal sebesar 8,2 persen dari pendapatan. "Jadi ini semua sudah mengacu pada Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN). Iklim investasi yang sehat dan baik tersebut diharapkannya mempercepat gerak pengembangan infrastruktur di sektor pelabuhan," tutur dia. (Yas)
Pelindo II hingga Astra Minat Operasikan Pelabuhan Patimban
Sebelumnya, Pelabuhan Patimban siap dibangun. Pemerintah dengan konsorsium proyek tersebut telah menandatangani kontrak pembangunan tahap 1. Dengan begitu, awal Agustus 2018 konstruksi dimulai.
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menjelaskan tahap awal, pelabuhan ini akan mengoperasikan terminal kendaraan dengan kapasitas sekitar 360 ribu kendaraan.
"Untuk yang car terminal dan kapal ro-ro kita harapkan bisa soft opening pada Maret 2019," kata Budi Karya di kantornya, Jumat 27 Juli 2018.
Setelah konstruksi dimulai, Kemenhub akan mempersiapkan lelang operator pelabuhan tersebut. Rencananya, lelang akan dilakukan pada September 2018.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus Purnomo menambahkan meski belum resmi dilelang, namun saat ini banyak perusahaan yang menyatakan minatnya.
"Yang minat banyak, tidak hanya Astra, Pelindo II, tapi juga ada yang dari Jepang," tambah Agus.
Di Proyek ini, nantinya Jepang memperoleh jatah pengelolaan sebesar 49 persen dan Indonesia memperoleh 51 persen.
Seperti diketahui, pembangunan Pelabuhan Patimban ini akan dilakukan dalam beberapa tahap. Untuk tahap pertama terbagi dalam dua fase.
Untuk fase pertama, Pelabuhan Patimban bakal memiliki terminal kendaraan yang bisa menampung 360 ribu unit per tahun.
Selain mencakup terminal kendaraan, fase kedua pada tahap pertama mencakup terminal peti kemas dengan kapasitas 800 ribu TEUs.
Pelabuhan Patimban sendiri secara keseluruhan pembangunannya akan selesai pada 2027 dengan kapasitas mampu menanlung 7,5 juta Teus.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement