Liputan6.com, Jakarta Perkembangan teknologi juga ikut mempengaruhi industri kecantikan. Salah satunya terlihat dari konsep yang diusung klinik kecantikan Youth & Beauty Clinic yang bertema New Concept. Yang menarik dari konsep baru klinik ini adalah kehadiran tes kulit Skin DNA Genomic.
Skin DNA Genomic merupakan terobosan terbaru dalam teknologi di dunia kecantikan. Tes ini merupakan pertama kalinya di Indonesia yang memberikan hasil kondisi kulit bawaan lahir. Hal ini dapat mengantisipasi dan memilih treatment yang tepat untuk membuat kulit cantik maksimal.
Advertisement
Dengan melakukan tes Skin DNA Genomic ini, Anda dapat mengetahui seberapa resiko penurunan produksi kolagen kulit, resiko kerutan muncul, hiperpigmentasi atau flek yang akan timbul, resiko inflamasi seperti jerawat, dan resiko alergi.
"Kami menjadi satu-satunya klinik yang menggunakan teknologi ini. Teknologi kecantikannya langsung di Korea. Dengan mengetahui DNA dari kulit yang merupakan bawaandari lahir, dapat membuat kita memilih treatment yang tepat untuk wajah," kata Gaby Syerly dokter kulit sekaligus owner Youth & Beauty Clinic, Minggu (9/9/2018).
Saat ini, pemeriksaan kulit yang ada kebanyakan melalui metode observasi klinis oleh dokter ataupun menggunakan skin analyzer, dimana ini adalah suatu kelemahan yang hanya melihat kondisi kulit secara makro, tidak bisa memprediksi resiko penuaan pada kulit di masa yang akan datang.
Skin DNA Genomic menawarkan solusi yang lebih baik dengan prediksi ke depan. Uniknya, Skin DNA Genomic menggunakan teknologi melihat kondisi kulit dengan hanya mengambil air liur. Air liur ini nantinya dibawa ke laboratorium di Korea dan menunggu hasil selama kurang lebih 3 minggu.
Tes kulit ini untuk menentukan treatment yang tepat
Layaknya tes DNA, tes ini pun dilakukan sekali seumur hidup. Tes Skin DNA Genomic ini dapat memprediksi resiko penuaan pada kulit berdasarkan gen dan mampu merekomendasikan treatment yang sesuai dengan kondisi gen pasien. Sehingga pasien akan mendapatkan treatment sesuai dengan kebutuhan dan lebih bersifat personal.
"Treatment ini dilakukan sekali seumur hidup. Sehingga sudah mewakili kondisi kulit, jika Anda memiliki bawaan bermasalah dengan pigmentasi bisa diatasi dengan penggunaan sunblock sedari dini. Disarankan untuk melakukan treatment ini pada masa pubertas berkisar awal 17 tahun, agar menanggulangi," tambah dokter Gaby.
Advertisement
Kategori hasil dari tes Skin DNA Genomic
Skin DNA Genomic akan menganalisa 13 gen yang berhubungan dengan penuaan yang terbagi dalam 6 parameter diantaranya antioxidant system, pigmentation, inflammation system, collagen regeneration, wrinkle, dan skin cell regeneration.
Dalam kesempatan ini, dokter Gaby juga menyampaikan hasil tes Skin DNA Genomic dari public figur yang merupakan pasian di Youth & Beauty Clinik, Ussy Sulistiawaty. Ussy memiliki kulit yang normal hampir semua kategori tes. Hanya bagian pigmentasi yang perlu diberikan perawatan khusus untuk menghilangkan flek hitam.
"Ussy memiliki kulit yang terbilang sehat dan terawat. Hampir semua kategori hasilnya normal, terlihat kulitnya tidak sagging, kerutan juga tidak mudah muncul. Hanya permasalahannyapada pigmentasi yaitu flek hitam. Kalau sudah tau permasalahannya ini kita bisa pilih treatment yang tepat," tutup dokter Gaby.