Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir , menjawab tudingan dirinya sebagai pemeran pengganti (stuntman) calon wakil presiden. Dia tidak mempermasalahkan itu karena seorang pemain pengganti memiliki peran penting.
"Ya enggak apa-apa. Kalau stuntman kan bagus. Kalau enggak ada stuntman, enggak ada film action," ujarnya di kantor TKN Jokowi-Ma'ruf, Jakarta Pusat, Rabu (12/9).
Advertisement
Erick menilai wajar masyarakat belum bisa sepenuhnya menerima kehadiran pemain pengganti. Sebab, kebanyakan orang Indonesia lebih banyak mengkonsumsi film bergenre drama.
"Nah, memang masyarakat Indonesia belum biasa dengan stuntman. Kenapa? Karena semuanya nonton drama. Kalau drama nangis-nangisan enggak perlu pakai stuntman, nangis sendiri," ucapnya.
Erick menambahkan, kehadiran pemain pengganti merupakan hal baru. Bos Inter Milan itu santai dituding demikian.
"Yang penting kan kita fokus kepada Pak Jokowi yang memang akan sebagai calonnya," tutur Erick.
Apple to Apple
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade menyebut sosok Erick Thohir adalah seorang stuntman bagi bakal calon wakil presiden Ma’ruf Amin.
Andre menilai narasi dibangun Timses Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang terus membandingkan bakal cawapres Sandiaga Uno dengan sosok Erick. Padahal, diketahui posisi Erick adalah seorang Ketua Timses KIK.
"Karena setelah Mas Erick diputuskan sebagai ketua timses itu narasi dibangun selalu membandingkan dengan Bang Sandi. Harusnya Bang Sandi sebagai cawapres apple to apple dengan Pak Kiai Ma’ruf dong. Nah, tapi yang terjadi kan enggak. Makanya kita punya analisis kalau kubu Pak Jokowi butuh cawapres stuntman, Erick Thohir gitu aja," terang Andre lewat sambungan telepon kepada Liputan6.com, Rabu (12/9/2018).
Analisa kubu pesaing petahana, ucap Andre, dilihat dari seringnya sosok Erick yang dipajang sebagai seorang yang muda dan mewakili generasi millenial. Ketua Inasgoc tersebut, menurut Andre, juga kerap digandang sebagai pengusaha sukses.
Karenanya, Andre melihat narasi dibangun KIK adalah untuk menyaingi populatas Bacawapres Sandiaga dan bukan sosok Ketua Timses Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso.
"Seharusnya lebih relevan Mas Erick dengan Pak Djoko Santoso gitu loh, narasi dibangun kubu Jokowi. Ya sebenarnya nyesal milih Kiai M’aruf, makanya mereka membutuhkan sektor kejut baru, makanya dimainkanlah Erick Thohir karena dibandingin terus, Erick itu milenial, pengusaha sukses dibandingin dengan Sandi. Lho, memangnya Erick itu ada di kertas suara?" ujar Andre.
Advertisement