Liputan6.com, Jakarta - The Asian Parent, salah satu platform ibu dan anak di Asia Tenggara, baru saja menyelenggarakan acara bertajuk Indonesia Digital Mums (IDM) terkait tren perilaku online ibu-ibu digital.
Dalam acara tersebut, dibahas juga perilaku ibu saat menggunakan teknologi untuk memudahkan urusan rumah tangga melalui internet.
Advertisement
Putri Fitria, Head of Content Tickled Media, berkata di era yang sudah digital ini, banyak cara dilakukan untuk mencari informasi melalui jaringan internet.
Bahkan, konsumsi media melalui internet sudah meningkat 48,7 persen. Karenanya, akses menonton tayangan televisi justru menurun mencapai 78,5 persen.
Adapun konten yang sering dicari oleh para ibu rumah tangga di internet yakni konten keluarga, tips kesehatan, dan resep-resep makanan.
Dalam mengonsumsi internet, ibu rumah tangga biasanya menghabiskan waktu satu hingga tiga jam sehari. 93 persen berasal dari mobile, 87 persen dari Android, dan 13 persen dari iOS.
Berdasarkan tingkatannya, ada ibu rumah tangga yang termasuk ke dalam kategori low income dan high income.
Telegram pun menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan ibu rumah tangga dibandingkan WhatsApp, karena menurut mereka Telegram seperti Facebook yang memiliki grup chatting dengan tampungan anggota lebih banyak dan interaktif.
Doyan Pakai Instagram
Instagram juga menjadi salah satu platform media sosial yang paling banyak digunakan ibu rumah tangga, adapun persentasenya sebesar 98,5 persen dibandingkan Facebook.
“Ibu-ibu ini lebih memilih Instagram daripada Facebook karena mereka menganggap Instagram seperti foto album,” jelas Putri Fitria.
Sementara kalau melihat dari aktivitas berbelanja online, Shopee menduduki peringkat pertama sebesar 87 persen, alasannya karena free delivery alias gratis ongkir, dan tentu hal ini yang sangat diinginkan oleh ibu rumah tangga.
Beralih ke sistem pembayaran, tahun lalu Asian Parent tidak menjelaskan terkait metode pembayaran, tetapi sekarang pembayaran yang sering dipakai oleh ibu rumah tangga adalah Go-Pay dengan capaian 75 persen.
Fakta menarik lain, ibu rumah tangga dengan high income justru lebih memilih e-Money karena mudah dan bisa melalui smartphone. Sedangkan kategori low income hanya memilih pembayaran cash karena keterbatasan masukkan.
(Vivi Hartini/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement