Liputan6.com, Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan potensi lima blok atau wilayah kerja minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia Timur, yang dapat menghasilkan migas dalam jumlah besar.
Dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, di Jakarta, Kamis (13/9/2018), Badan Geologi, Kementerian ESDM, melalui Pusat Survei Geologi telah melaksanakan survei umum geologi migas terhadap 30 cekungan dari tahun 2010-2018.
Survei ini meliputi survei cekungan pada 43 lokasi, shale gas enam lokasi, rembesan mikro lima lokasi, seismik 2D delapan lokasi, serta Passive Seismic Tomography (PST) empat lokasi. Dari kegiatan ini dihasilkan sebanyak 36 rekomendasi WK Migas yang dikeluarkan dari 2015 sampai 2018.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Geologi menggunakan data-data meliputi seismik 2D, Passive Seismic Tomography (PST), rembesan mikro, penelitian GnG, serta metode lainnya, Badan Geologi merekomendasikan lima wilayah di Kawasan Timur Indonesia yang berpotensi untuk ditemukannya lapangan minyak besar (giant field) yaitu Blok Selaru Cekungan Aru-Tanimbar, Blok Arafura Selatan Cekungan Arafura, Blok Boka Cekungan Akimeugah, Blok Atsy, Cekungan Sahul dan Blok Agats Barat Cekungan Sahul.
Pada Blok Selaru telah diidentifikasi dua lead pada Mesozoic deltaic play dengan sumber daya potential P50 untuk skenario gas sebesar 4,8 Trillion Cubic Feet (TCF) dan skenario minyak sebesar 4.060 juta barel.
Berdasarkan hasil akuisisi seismik 2D yang dilakukan Badan Geologi pada tahun 2017 sepanjang 1.600 km di blok Arafura Selatan, telah diidentifikasi dua lead pada Aptian Prograding shoreface play (sudah terbukti pada lapangan-lapangan di Papua Nugini) dan Permian fluvio-deltaic lacustrine pinchout (terbukti di lapangan migas Australia bagian utara). Total sumber daya potential P50 untuk skenario gas sebesar 7.36 TCF dan skenario minyak sebesar 6.144.54 juta barel.
Untuk Blok Boka dan Blok Atsy telah dilaksanakan survei Passive Seismic Tomography (PST) telah diidentifikasi 4 lead pada Jurassic sand play di Blok Boka, dengan total sumber daya potensial P50 untuk skenario gas sebesar 1,1 TCF dan untuk skenario minyak sebesar 930 juta barel.
Blok Atsy
Pada Blok Atsy telah diidentifikasi 11 lead dengan Paleozoic Rift Graben play dengan target reservoir batu gamping Formasi Modio dan batu pasir Formasi Tuaba. Total sumber daya potential P50 untuk skenario gas sebesar 0,9 TCF dan untuk skenario minyak sebesar 750 juta barel.
Pada tahun 2015, Badan Geologi melaksanakan akuisisi seismik 2D dengan target reservoir batu pasir Neoproterozoic-Cambrian yang seumur dengan formasi Bitter Springs yang telah menjadi reservoir produktif pada Cekungan Amadeus di onshore Australia.
Badan Geologi mengidentifikasi 8 lead pada Neoproterozoic sand play, dengan sumber daya potential P50 untuk skenario gas sebesar 0,7 TCF dan untuk skenario minyak sebesar 575 juta barel.
Beberapa blok lain yang juga memiliki potensi migas (lead dengan skenario P50) diantaranya WK Wamena 263.75 juta barel skenario minyak, 395.625 BSCF skenario gas, Teluk Bone Utara 239.79 juta barel skenario minyak.
Sekitr 1.157,27 BSCF skenario gas, Sahul 150,75 juta skenario minyak; 180.59 BSCF skenario gas, Buru 118,54 juta barel skenario minyak; 118,13 BSCF skenario gas, dan Misool 69,94 juta skenario minyak; 258,79 BSCF skenario gas.
Eksplorasi lanjutan yang lebih detil terhadap area-area yang telah direkomendasikan oleh Badan Geologi tersebut menjadi kunci bagi peningkatan jumlah cadangan migas terbukti yang kelak dimiliki oleh Indonesia.
Advertisement