Desa Batu Cermin Jadi Desa Percontohan Sadar Jaminan Sosial

Iuran program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan tidak memberatkan. Bahkan, jika dibandingkan jauh lebih mahal harga rokok.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Sep 2018, 11:37 WIB
BPJS Ketenagakerjaan resmi memberikan jaminan sosial perlindungan untuk aparatur desa di Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (13/9/2018). (Agustina Melani/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan resmi memberikan perlindungan jaminan sosial untuk aparatur desa di Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (13/9/2018). Desa Batu Cermin ini merupakan salah satu desa percontohan untuk desa sadar jaminan sosial.

Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula, mendorong desa lain di Manggarai Barat dapat mencontoh Desa Batu Cermin yang ikut jaminan sosial bagi seluruh pekerja.

Diharapkan desa lainnya juga dapat segera menyusun perlindungan untuk perangkat desa dengan mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan. Apalagi para peserta BPJS Ketenagakerjaan juga dapat diikuti, baik dari pekerja formal dan informal.

"Komponen elite, guru dan pengusaha punya kesadaran tinggi harus wajib ikut BPJS Ketenagakerjaan. Desa Batu Cermin jadi contoh bagi desa lainnya. Tak memandang profesi. Apa pun statusnya harus wajib masuk BPJS ketenagakerjaan," ujar dia saat memberikan sambutan pada Peresmian Desa Sadar, Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Desa Batu Cermin.

Agustinus juga menuturkan, iuran mengikuti program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan juga tidak memberatkan. Malah dibandingkan beli rokok, jauh lebih mahal rokok.

"Jangan pikir iuran Rp 20 ribu dibandingkan beli rokok jauh lebih mahal. Kalau tak alami kecelakaan puji syukur. Iuran kita juga jadi simpanan kita di hari tua," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Langsung Menyambut

Desa Sadar Jaminan Sosial di Kapubaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Agustina Melani/Liputan6.com)

Sementara itu, Kepala Desa Batu Cermin, Sebastian Ba, mengatakan pihaknya mendapatkan penjelasan mengenai manfaat jaminan sosial oleh BPJS Ketenagakerjaan. Setelah mendengar penjelasan manfaat jaminan sosial tersebut, pihaknya pun merespons untuk ikuti jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan. Kini ada sekitar 12 aparatur desa yang ikut program BPJS Ketenagakerjaan.

Dia mengharapkan seluruh pekerja, termasuk pegawai BUMDesa dan Badan Permusyarakatan Desa, juga ikut jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, masyarakat di Desa Batu Cermin ini banyak berprofesi sebagai pedagang, tukang, petani dan pegawai swasta di hotel dan restoran.

"Mereka datang (BPJS Ketenagakerjaan), saya respons. Apalagi biaya rumah sakit mahal. Saya rasa ini sangat bermanfaat. Karena saya dengar cerita ada pegawai BPD yang kena kecelakaan harus keluarkan uang sendiri pengobatan sekitar Rp 10 juta," kata dia.

Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan menuturkan, perlu dukungan pemerintah daerah untuk sosialisasikan program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini agar program jaminan sosial cepat dilaksanakan. Salah satunya yang telah dilakukan di Desa Batu Cermin di Manggarai Barat.

"Desa percontohan desa yang sadar perlu dukungan dari bupati, impelentasi Undang-Undang yang ada dan regulasi yang diterapkan sehingga percepatan program untuk para pekerja di kabupaten ini. Kerja sama yang baik dari unsur pemda Manggarai Barat bisa hasilkan sinergi untuk kesejahteraan para pekerja," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya