Ajaib, 5 Hewan Ini Diklaim Ilmuwan Punya Keajaiban Menyembuhkan Orang Sakit

Binatang-binatang berikut ini dikatakan oleh ilmuwan di dunia memiliki kemampuan untuk menyembuhkan sejumlah penyakit.

oleh Afra Augesti diperbarui 13 Sep 2018, 18:35 WIB
Ilustrasi liur anjing (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Semua hewan di dunia memiliki insting kuat untuk menjaga diri ketika hidup di alam bebas. Binatang umumnya dikaruniai sistem pertahanan alami untuk memastikan kelangsungan hidup mereka.

Para ilmuwan di dunia kemudian meneliti berbagai jenis hewan untuk mencari tahu apa yang bisa didapatkan oleh manusia dari fauna yang konon bisa jadi 'penyembuh'.

Melansir laman goodnet.org, Kamis (13/9/2018), berikut 5 hewan yang, melalui penelitian ilmiah, memiliki keajaiban berupa kekuatan untuk menyembuhkan, seperti merehabilitasi dan mengobati penyakit pada manusia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Anjing

Pemindaian anjing yang telah diberi microchip dengan alat khusus di Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta, Rabu (12/9). Pemasangan microchip untuk mempermudah recording kesehatan dan identifikasi anjing. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Para peneliti mengemukakan, ludah anjing bisa menyembuhkan luka. Selain itu, gerakan lidah anjing dapat mengobati proses penyembuhan luka karena air liur anjing melepaskan kotoran yang menempel pada luka tersebut.

Ilmuwan menemukan protein yang disebut Nerve Growth Factor (NGF) dalam air liur anjing.

Luka manusia yang diobati dengan NGF akan sembuh dua kali lebih cepat daripada luka yang tidak diobati.


2. Ular

(Foto: Merdeka) Ular Tanah.

Bisa ular dikatakan oleh para peneliti mengandung protein dalam jumlah tinggi. Dipercaya dapat membantu mengobati stroke dan mencegah pembekuan darah.

Meski gigitan ular berbisa dapat mengancam jiwa, namun racun binatang melata ini diklaim ampuh mengobati penyakit. Protein yang terkandung dalam racun ular, yang disebut ancrod, umumnya ditemukan dalam racun ular tanah atau Malayan pit viper (Calloselasma rhodostoma).

Bisa ular tanah dapat melarutkan gumpalan-gumpalan darah yang menjadi penyebab munculnya stroke. Racunnya bekerja selama enam jam setelah gejala stroke terdeteksi.

Racun ular tanah saat ini banyak digunakan di Eropa untuk mengobati pasien yang menderita pembekuan darah dan untuk mencegah penggumpalan darah setelah operasi atau setelah melalui prosedur tertentu.


3. Kucing

Siobhan Moore mendandani kucingnya sebelum tampil fashion show kucing di Hotel Algonquin di New York, (2/8). Acara penggalangan dana ini untuk membantu 150 hewan lebih yang berhasil diselamatkan dan kini di penampungan hewan. (AP Photo/Mary Altaffer)

Saat tidur, kucing kerap mengeluarkan suara seperti mendengkur atau dalam bahasa ilmiahnya disebut purring (suara getar rendah kontinyu biasanya mengekspresikan kepuasan). Inilah yang dapat memperbaiki tulang patah.

Frekuensi 20 hingga 50 Hertz sangat membantu dalam mempercepat proses penyembuhan cedera tulang. Vibrasi purring, yang berkisar dari 20 - 140 Hertz, dapat membantu menyembuhkan cedera jaringan lunak pada ligamen (pita-pita keras yang menghubungkan tulang dengan tulang di dalam tubuh), tendon (sekumpulan jaringan ikat berserat kuat yang menghubungkan jaringan otot dengan tulang) dan otot.


4. Lebah

Peternak lebah, Uwe Marth menunjukkan sarang lebah madu yang diproduksi di atap Katedral Berlin di Berlin, 14 Mei 2018. Seseorang tidak akan mengira kalau ibu kota Jerman itu adalah lokasi ideal untuk beternak lebah dan produksi madu (AP/Markus Schreiber)

Lebah adalah tulang punggung ekosistem kita, sebab serangga itu mampu menyediakan banyak sumber makanan bagi manusia. Serbuk sari lebah adalah makanan yang sempurna, mengandung beragam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh seseorang.

Serbuk sari disebut oleh para ilmuwan memiliki protein tinggi, vitamin, mineral, asam lemak dan bioflavonoid yang bersifat anti-virus, anti-bakteri dan membantu menurunkan kolesterol. Serbuk sari segar juga mengandung setidaknya 20 asam amino yang dapat membangun sel-sel baru.


5. Hewan Peliharaan: Anjing, Kucing, Kelinci dan Babi Guinea

Seekor kelinci ditemukan di Bandara Adelaide kemudian diserahkan ke petugas dari organisasi penyayang binatang RSPCA, Nalika Van Loenen. (Supplied: RSPCA)

Hewan peliharaan telah terbukti mampu meningkatkan kekebalan pada bayi.

Bayi yang terbiasa hidup berdampingan dengan hewan peliharaan selama enam bulan pertama kehidupan, bisa mengembangkan kemampuannya untuk terhindar dari alergi dan asma.

Anak-anak yang tinggal bersama hewan peliharaan juga cenderung tidak gampang terkena pilek dan infeksi telinga selama tahun pertama kehidupan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya