Kisah Engkus, Pergi Haji Dampingi Mertua dan Ibu Kandungnya

Tak hanya bersama sang mertua, Engkus yang bersama kloter JKS-41 juga harus menemani ibu kandungnya, Maya.

oleh Liputan6.comDevira Prastiwi diperbarui 13 Sep 2018, 16:31 WIB
Engkus, pergi haji bersama mertua dan ibu kandungnya. (Dream)

Liputan6.com, Jakarta - Suara seorang haji bernama Engkus Kusnadi meninggi, menjadi lebih keras. Dia meminta Darsih untuk tenang. Perempuan tua yang duduk di atas kursi roda itu pun diam.

Bukannya marah, Engkus menaikkan volume suara karena pendengaran sang mertua sudah menurun.

"Dipasangi alat bantu dengar enggak mau," ujar Engkus di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah.

Malam itu, memang kondisi Darsih tampak lesu. Perempuan berusia 77 tahun itu baru saja sembuh dari sakit. Darsih sempat diinfus oleh petugas kesehatan haji.

"Dari kemarin komunikasi sudah agak susah. Enggak nyambung," ucap Engkus.

Tak hanya bersama sang mertua, Engkus yang bersama kloter JKS-41 juga harus menemani ibu kandungnya, Maya. Kondisi Maya lebih baik. Meski sudah berusia 78 tahun, Maya masih bisa menjajaki tiap jengkal ruang tunggu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rasa Syukur Maya

Engkus, pergi haji bersama mertua dan ibu kandungnya. (Dream)

Dengan senyumnya, Maya bersyukur dapat menjalankan haji dengan lancar. "Alhamdulillah. Cuma flu aja belum hilang," kata Maya.

Selama proses haji, Maya mengaku hanya mengalami linu dan kelelahan karena perjalanan dari Mina ke Jamarat. Jelang kepulangan pada 8 September 2018 lalu, Maya terus tersenyum.

Sesekali dia berkisah tentang lokasi rumahnya yang terletak di sekitar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Usai pengecekan barang bawaan, Engkus terus mengawasi dua ibunya. Dia bahkan, menjaga dan mencarikan kursi roda untuk mertuanya. Engkus berharap kondisi keluarganya tetap bugar hingga Tanah Air.

 

Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya