Saat Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Usir Ibu-Ibu di Tengah Demo Nelayan

Setelah disuruh berdiri dan keluar, wanita paruh baya yang mengenakan jilbab biru itu langsung menuruti perintah Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

oleh Reza Efendi diperbarui 13 Sep 2018, 23:00 WIB
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi temui pendemo (Liputan6.com/Reza Perdana)

Liputan6.com, Medan - Ratusan nelayan tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera Utara (Sumut) berunjuk rasa di Kantor Gubernur Sumut di Jalan Diponegoro, Kota Medan. Mereka mengadu ke Gubernur baru terkait peraturan dilarang melaut.

Koordinator Aksi, Adi mengatakan, mereka berasal dari berbagai daerah, seperti dari Belawan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Batubara, dan Tanjung Balai. Mereka meminta agar Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan nomor 71 tahun 2016 dicabut.

"Kami berharap dan meminta agar Permen nomor 71 tahun 2016 tentang Larangan Penggunaan Alat Tangkap Ikan Pukat Hela dan Pukat Tarik segera dicabut, karena sangat merugikan kami sebagai nelayan," kata Adi di lokasi, Kamis (13/9/2018).

Selain itu, para nelayan yang berunjuk rasa juga menuntut pemerintah, terutama Kementerian Perikanan dan Kelautan untuk menjamin hak-hal nelayan. Sebab, saat ini banyak nelayan yang menganggur, dan tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan hidup.

"Pemerintah melalui Kementerian Perikanan dan Kelautan harus bertanggung jawab dengan nasib kami," ungkapnya.

Nelayan yang ikut unjuk rasa, Ahmad mengaku, sejak 15 hari belakangan ini para nelayan tradisional di Batubara sudah tidak melaut karena larangan bagi mereka untuk melaut dan mencari ikan.

"Tidak hanya di tempat kami, di daerah lain mereka juga dilarang untuk mencari ikan. Kedatangan kami ke sini (Kantor Gubernur) meminta kepada Gubernur Sumut untuk memperhatikan kami dan bertindak," ujarnya.

Mendengar ramai-ramai, Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi langsung menemui massa. Dari atas mobil komando, Edy menasihati para pengunjuk rasa agar segera membubarkan diri dengan tertib dan damai.

"Bubar dengan tertib, jangan sampai mengganggu orang jalan. Mari sama-sama kita jaga, supaya Sumatera Utara ini bermartabat," kata Edy melalui pengeras suara di mobil komando.

Saat mantan Panglima Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) itu berbicara di hadapan para pengunjuk rasa, tiba-tiba Edy mengusir seorang ibu-ibu yang terdapat di tengah kerumunan. Diduga ibu-ibu itu asyik berbicara sendiri.

"Ibu, berdiri, keluar, jalan. Ibu, berdiri, jalan keluar, ibu berdiri. Saya tidak senang, kalau saya sedang ngomong, orang ngomong," ucapnya di hadapan para pengunjuk rasa. Mendengar teriakan Edy, ibu-ibu yang mengenakan jilbab biru itu pergi.

Edy pun melanjutkan komunikasinya dan kembali meminta peserta aksi pulang.

"Sudah, mari kita pulang dengan tertib. Tapi sebelum pulang, kita baca doa dulu biar selamat dalam perjalanan," ungkapnya.

Para pengunjuk rasa kemudian berdoa bersama yang langsung dipimpin oleh Edy Rahmayadi. Setelah berdoa, para pengunjuk rasa bubar dengan tertib, dan banyak juga dari pengunjuk rasa mengajak foto bersama dengan Edy Rahmayadi dan wakilnya, Musa Rajekshah.

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya