Top 3: Direksi Pertamina Dirombak

Simak rangkuman 3 berita paling dicari.

oleh Nurmayanti diperbarui 14 Sep 2018, 07:40 WIB
PT Pertamina. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melakukan perubahan pada jajaran Direksi PT Pertamina. Perubahan ini dilakukan  Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham pengendali dari PT Pertamina (Persero) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Salah satu perubahan yang dilakukan pada jabatan direktur keuangan yang kini dipegang mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N Mansury.

Artikel tentang perubahan jajaran Direksi Pertamina ini pun menuai perhatian pembaca Liputan6.com di kanal bisnis. Simak rangkuman 3 berita paling dicari, Jumat (14/9/2018):

1. Direksi Pertamina Dirombak, Mantan Bos Garuda Jadi Direktur Keuangan

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham pengendali dari PT Pertamina (Persero) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis ini. Agenda dari RUPSLB tersebut adalah perombakan direksi perseroan.

Dalam RUPSLB tersebut, Menteri BUMN Rini Soemarno menetapkan Pahala Nugraha Mansury sebagai Direktur Keuangan dan Ignatius Tallulembang sebagai Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina (Persero).

Berita selengkapnya

2. Punya Harta Melimpah, Ada 1 Hal yang Tak Bisa Dibeli Miliarder Ini

Dengan uang lebih dari US$ 88 miliar atau setara Rp 1.307,84 triliun, salah satu orang terkaya di dunia, Warren Buffet, seharusnya bisa membeli apa pun yang diinginkan.

Tapi, ada satu yang diakuinya tak bisa dibeli olehnya dengan uang sedemikian banyak itu. Orang tajir melintir ini mengaku tak bisa membeli waktu.

“Ada sesuatu yang benar-benar tak bisa kamu beli. Maksudnya, saya bisa membeli apa pun yang diingin, pada dasarnya, tapi saya tak bisa membeli waktu,” kata Buffet ketika bersama Bill Gates di “ Oracle of Omaha”, dikutip dari CNBC, Rabu (12/9/2018).

Berita selengkapnya

3. Dolar AS Melemah, Harga Emas Melompat

Harga emas berbalik naik ditopang pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) terhadap sekeranjang mata uang utama karena Kanada mengisyaratkan siap untuk membuat konsesi ke AS untuk menyelesaikan sengketa atas pengerjaan ulang Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).

Dilansir dari Reuters, Kamis (13/9/2018), harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD 1.206,94 per ounce, setelah mencapai titik terendah sejak 24 Agustus di level USD 1.187,21 pada hari Selasa. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik USD 8,7 atau 0,7 persen menjadi USD 1.210,9 per ounce.

Berita selengkapnya

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya