Liputan6.com, New York - Harga emas merosot usai capai posisi tertinggi dalam dua minggu. Harga emas turun meski indeks dolar Amerika Serikat (AS) susut pada pekan ini.
Sentimen perang dagang pengaruhi gerak harga emas. Executive Vice Presiden GoldMining Inc, Jeff Wright menuturkan, ada sinyal momentum positif seiring kabar kemungkinan ditundanya penerapan tambahan tarif impor.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump juga mengindikasikan tidak ada kemajuan signifikan untuk negosiasi perdagangan dengan China.
Baca Juga
Advertisement
Namun, the Wall Street Journal melaporkan kalau AS mencapai kesepakatan dengan China untuk kembali buka pembicaraan perdagangan. Hal ini terjadi jelang rencana AS untuk mengenakan tarif barang impor China.
"China termasuk importir utama emas telah melihat berkurangnya permintaan fisik seiring ketegangan perdagangan dank arena pasar sahamnya juga alami tekanan," ujar Wright.
Selain itu, ia menambahkan pernyataan Trump lewat akun media sosial Twitter juga hambat dampak dari data ekonomi AS yang positif antara lain inflasi.
Harga emas turun USD 2,7 atau 0,2 persen ke posisi USD 1.208,20 per ounce usai sentuh posisi tertinggi secara intraday ke posisi USD 1.218. Harga emas sentuh USD 1.210,90 pada perdagangan Rabu, dan tertinggi sejak 29 Agustus 2018.
Indeks dolar AS pun melemah 0,3 persen ke posisi 94,55. Indeks dolar AS telah naik 2,6 persen secara year to date. Sentimen lainnya pengaruhi harga emas yaitu klaim pengangguran turun selama sepekan, dan dekati posisi terendah dalam 49 tahun.
Sentimen Lain Bayangi Harga Emas
Bank sentral Inggris pun mempertahankan suku bunga seiring mempertimbangkan pertumbuhan global yang melambat. Bank Sentral Turki menaikkan suku bunga untuk stabilkan mata uang. Keputusan bank sentral Eropa pun sesuai yang diperkirakan pelaku pasar.
Pada Rabu pekan ini, sebelumnya harga emas menguat usai rilis the Federal Reserve Beige Book. Dalam laporan itu sebutkan pertumbuhan melemah pada Agustus.
Bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve pun diharapkan menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan September dan Desember. Sentimen the Federal Reserve akan positif untuk dolar AS dan berimbas negatif buat gerak harga emas.
"Kami melihat risiko tekanan harga emas dan pegang emas. Suku bunga masih dukung dolar AS tetapi setiap konsiliasi di depan harus kurangi arus dolar AS dari perspektif sebagai safe haven. Ini tentu saja tidak semua jelas untuk emas, tetapi bagian terendah telah terbentuk pada AGustus,” tutur Direktur Kitco, Peter Hug.
Adapun harga logam lainnya yaitu harga perak untuk pengiriman Desember melemah 0,3 persen ke posisi USD 14.244. Harga tembaga menguat 0,3 persen ke posisi USD 2.683 per pound. Harga platinum bertambah 0,4 persen ke posisi USD 803,30 per ounce.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement