Giggs Seharusnya Dipercaya Jadi Penerus Ferguson di MU

MU dinilai tak akan mengalami krisis kalau memilih Ryan Giggs sebagai pengganti Alex Ferguson pada 2013 lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Sep 2018, 11:30 WIB
Tak kunjung ditawar MU, Ryan Giggs kini menjadi pelatih Timnas Wales (AFP Photo/China Out)

Liputan6.com, Manchester - Mantan staf pelatih Manchester United (MU), Rene Meulensteen menyayangkan belum dipercayanya Ryan Giggs sebagai penerus Alex Ferguson. Dia meyakini MU tak akan terpuruk kalau saja membiarkan pria asal Wales itu jadi pelatih.

Ferguson meninggalkan kursi kepelatihan yang ia isi selama 26 musim lamanya. Di tahun 2013, pihak manajemen MU menyerahkan kepercayaannya kepada mantan pelatih Everton, David Moyes.

Ternyata, memilih Moyes sebagai pelatih selanjutnya merupakan keputusan yang salah. Sebab sejak dipegang olehnya, MU mengalami keterpurukan dan masih belum meunjukkan perbaikan seperti di era Jose Mourinho ini.

Moyes lalu dipecat pada tahun 2014. Posisi pelatih yang kosong untuk sementara dipegang oleh Ryan Giggs pada waktu itu, hingga akhirnya MU menunjuk Louis van Gaal sebagai nahkoda selanjutnya.

Menilik ke belakang, Meulensteen merasa bahwa Ryan Giggs seharusnya memang dipertahankan pada saat itu. Sebab baginya, Giggs sudah cukup kenal luar dalam MU berhubung ia telah menjadi bagian klub selama 27 tahun lamanya.

"Mengetahui Ryan Giggs tertarik melangkah ke dunia kepelatihan - dia sedang mengerjakan lisensinya - dia kenal MU luar dalam. Budayanya, identitasnya, dia tahu semuanya," ujar Meulensteen kepada Evening Standard.

"Ditambah dengan kami [staf Ferguson] masih berada di sana, dan juga Ferguson, itu bisa jadi skenario yang ideal. Itu hanyalah jalan lain, strategi lain, yang saya pikir bisa saja berhasil," lanjutnya.

 


Soal Pelatih dari Luar

Tingkah Manajer Manchester United Jose Mourinho saat timnya menghadapi Leicester City dalam Premier League Inggris di Old Trafford, Manchester, Inggris, Jumat (10/8). (AP Photo/Jon Super)

Menurutnya, menunjuk sosok yang tidak mengenal United, siapapun itu merupakan langkah buruk. Sebab level yang sudah ditetapkan oleh Ferguson pada waktu itu tak bisa disamai oleh pelatih-pelatih lainnya.

"Membawa seseorang dari luar, saya langsung tahu kalau itu tidak akan berhasil siapapun dia. Tetapi pastinya itu menjadi langkah besar untuk David Moyes karena dia belum pernah bermain dan bekerja di level yang sama," tambahnya.

"Bila mereka berkata ingin membawa Mourinho dulu, atau Carlo Ancelotti, Pep Guardiola ataupun Jupp Heynckes, yang pernah bekerja di Real Madrid, Barcelona, dan Bayern Munchen, mereka tidak akan terpengaruh," sambungnya.

"Mereka tahu ekspektasi klub. Mereka menghormati dan paham pentingnya 26 tahun masa jabatan Ferguson," katanya.

Sumber: Bola.net

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya