Sebut Perang Dagang seperti Avengers: Infinity Wars, Pidato Jokowi Jadi Sorotan Dunia

Perumpamaan unik kondisi perang seperti kisah film Avengers: Infinity Wars membuat nama Jokowi menjadi sorotan dunia.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 14 Sep 2018, 11:02 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidatonya pada pembukaan World Economic Forum on ASEAN di National Convention Centre di Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9). (NHAC NGUYEN/AFP)

Liputan6.com, Hanoi - Presiden Joko Widodo kembali menarik perhatian dunia, di mana kali ini melalui pernyataan uniknya di tengah pidato pleno dalam pembukaan World Economic Forum on ASEAN, atau forum ekonomi dunia di ASEAN, pada Rabu 12 September, di Hanoi, Vietnam.

Presiden yang akrab disapa Jokowi itu menyinggung beberapa tokoh fiksi berkekuatan super di jagat Marvel, sebagai perumpamaan dalam menggambarkan kondisi perang dagang global saat ini.

Sebelum membahas perang dagang saat ini, Jokowi menyinggung kondisi serupa yang terjadi pada 1930-an, di mana menyebabkan "depresi besar" (great depression) yang memengaruhi tatanan ekonomi global, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Jumat (14/9/2018).

Selanjutnya, Presiden ke-7 Indonesia itu menyampaikan di balik putaran perdagangan global saat ini, yang disebutnya cacat. Dengan dibumbui candaan, ia mengatakan bahwa pihaknya adalah bagian dari tim pahlawan super "The Avengers", yang bertujuan mengalahkan ide-ide pemicu konflik dagang.

Jokowi mengatakan bahwa perang dagang antarnegara berisiko membawa populasi dunia menuju "perang tanpa batas" atau "infinity wars", yang mengacu pada film blockbuster dari waralaba Marvel Cinematic Universe.

"Tapi yakinlah, saya dan rekan-rekan Avengers saya siap untuk mencegah Thanos memusnahkan separuh populasi dunia," dia menjelaskan, disambut tawa dan tepuk tangan dari hadirin.

Pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip dari situs The Straits Times, memiliki pesan yang ditujukan khusus kepada seluruh pemimpin negara-negara ASEAN, bahwa keterbukaan untuk berdagang tetap menjadi prioritas bagi kawasan, sekaligus menjadi strategi penting untuk pertumbuhan ekonomi.

 

Simak video pilihan berikut:


Tidak Tertuju pada Individu Tertentu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidatonya pada pembukaan World Economic Forum on ASEAN di National Convention Centre di Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9). (AP Photo/Bullit Marquez)

Komentar Presiden Joko Widodo itu datang ketika Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, gencar meningkatkan tarif pada impor barang dari berbagai negara di seluruh dunia, termasuk China, Kanada, dan Uni Eropa.

Akan tetapi, Jokowi segera menjelaskan, "Thanos tidak merujuk pada sosok individu mana pun, maaf mengecewakan Anda."

"Thanos adalah keyakinan sesat bahwa agar kita berhasil, yang lain harus menyerah. Dia adalah persepsi yang salah bahwa kenaikan beberapa tentu berarti penurunan orang lain," kata Joko Widodo.

Dikutip dari Gulf Times, para pemimpin negara di KTT WEF regional tahun ini, secara tegas menilai bahwa kawasan ASEAN perlu untuk segera memiliki proteksionisme menyeluruh, guna menghadapi kehancuran akibat hambatan-hambatan dagang di tingkat global.

Disebutkan juga bahwa perdagangan di kawasan ini telah tumbuh dengan kecepatan yang sangat tinggi dalam satu dekade terakhir, mentransformasikan beberapa negara termiskin di Asia Tenggara ke dalam jajaran pengekspor paling menjanjikan saat ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya