RI Bisa Ekspor Jika Akhir 2018 Stok Beras Capai 3 Juta Ton

Saat ini stok beras di gudang Bulog sebanyak 2,2 juta-2,4 juta ton.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Sep 2018, 15:15 WIB
Pekerja memanggul karung Beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) di Gudang Bulog kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6). Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,1 juta ton. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) memperkirakan hingga akhir tahun stok beras miliknya mencapai 3 juta ton. Dengan stok sebanyak ini, maka menurutnya tidak perlu lagi melakukan impor.

Dia mengungkapkan, saat ini stok beras di gudang Bulog sebanyak 2,2 juta-2,4 juta ton. Dan hingga akhir tahun, diperkirakan stok yang dimiliki Bulog mencapai 3 juta ton.

"Perhitungan saya sampai akhir tahun 3 juta ton," ujar dia di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (14/9/2018).

Namun banyaknya stok justru membuat pria yang akrab disapa Buwas ini pusing. Pasalnya, saat ini saja gudang miliknya sudah tidak mampu menampung beras.

"Ini yang membuat saya pening, karena harus menyiapkan gudang tambahan. Kalau ini tidak terserap per harinya 15 ribu ton," lanjut dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tak Perlu Impor

Perum Bulog Bengkulu melempar ribuan ton beras kualitas Premium 15 persen ke pasar menjelang natal dan tahun baru 2019 (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Meski demikian, dampak positifnya, dengan stok beras sebanyak ini, Buwas yakin hingga akhir tahun Bulog tidak perlu melakukan impor. Bahkan di tahun depan stoknya masih melimpah, bisa dialokasikan untuk ekspor.

"Insya Allah karena mengikuti produksi di lapangan, jadi perhitungan saya sampai akhir tahun tidak perlu impor. Insya Allah. Justru kalau pemikiran saya, jangan-jangan tahun depan kita ekspor," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya