Liputan6.com, Jakarta - Setelah setahun membuat penasaran Fanboy (sebutan pengguna setia perangkat Apple), Apple mengungkap iPhone X generasi baru, yakni iPhone XS, iPhone XS, dan iPhone XR.
Trio iPhone teranyar ini didukung kemampuan e-SIM. Meski banyak manfaatnya, teknologi terbaru itu, nyatanya belum diadopsi secara luas.
Baca Juga
Advertisement
Pasalnya, sebagaimana dikutip The Verge, Jumat (14/9/2018), hanya ada 10 negara yang menawarkan dukungan terhadap teknologi e-SIM. ]
Adapun ke-10 negara tersebut adalah Kanada, Kroasia, Australia, Republik Ceko, Jerman, Hungaria, India, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.
Bahkan di Amerika Serikat, operator telko seperti Sprint dan sejumlah operator kecil lainnya belum menawarkan dukungan terhadap teknologi e-SIM.
Dengan demikian, para pengguna harus ganti operator kalau mau pakai iPhone XS atau iPhone XS Max.
Meski begitu, Apple menghadirkan edisi spesial untuk pengguna di Tiongkok, yakni perangkat dengan tray SIM card yang bisa dipakai untuk menaruh dua kartu SIM.
Dengan iPhone XS edisi khusus yang dilengkapi dual SIM tray, akan mengabaikan kebutuhan terhadap e-SIM. Meski sudah ada operator yang mendukung e-SIM, kehadiran SIM card tray ini tidak akan terpengaruh e-SIM di Tiongkok dan sejumlah negara berkembang.
Praktisnya e-SIM
Sebetulnya, eSIM menghilangkan kebutuhan untuk memasukkan SIM ke SIM card tray. Dengan e-SIM, hanya perlu jaringan atau operator yang kompatibel untuk menawarkan layanan.
Meskipun begitu, baik iPhone XS maupun iPhone XS masih dilengkapi slot kartu SIM nano untuk dukungan SIM kedua.
Perlu diketahui, Apple pertama kali menerapkan teknologi e-SIM pada Apple Watch 3. Pada gilirannya perusahaan Amerika Serikat ini justru mengaplikasikannya pada iPhone XS.
Sementara di negara berkembang, dukungan kartu SIM ganda banyak jadi pilihan bagi pengguna.
Apple pun mengatisipasinya dengan kehadiran dual SIM pada iPhone terbaru. Tujuannya tentu untuk menarik konsumen di beberapa negara maju, seperti India, Filipina, Tiongkok, dan Indonesia.
Dengan dukungan kartu SIM ganda, pengguna di negara maju bisa traveling ke luar negeri sebab kedua nomor bisa sama-sama aktif.
Di negara berkembang juga, pengguna menggunakan kartu SIM ganda dalam satu perangkat untuk menghindari tingginya biaya roaming, mudah berganti kartu, dan sejumlah manfaat lainnya.
Advertisement
Kesiapan e-SIM di Indonesia
Menanggapi kesiapan Indonesia dengan e-SIM, DGM Corporate Communication Tri Indonesia Arum K Prasodjo mengatakan, pihaknya ingin senantiasa mendukung perkembangan teknologi terbaru, sebab tren terus mengalami perkembangan.
"Nah, terkait eSIM, ini kaitannya pada regulasi di Indonesia. Saat ini sudah diberikan lisensi kepada penyedia layanan telekomunikasi, SIM card adalah implementasinya," kata Arum.
Senada, GM Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan, XL telah melakukan persiapan terkait eSIM dalam bentuk kajian serta uji coba teknis.
"Kami akan mendukung jika nanti aturannya sudah ditetapkan," kata Ayu.
(Tin/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: