Liputan6.com, Medan - Pemandangan berbeda terlihat di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Sumatera Utara. Dua orang pria tampak berboncengan menaiki sepeda ontel warna pink dengan plat bertuliskan 'NKRI'.
Semakin menarik perhatian, kedua pria itu menggunakan topeng bergambar Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto.
Kedua pria bertopeng Jokowi dan Prabowo tersebut tentunya menarik perhatian masyarakat dan para pengendara yang melintas. Belakangan diketahui, kedua pria itu sedang melakukan aksi damai sambil membagi-bagikan stiker bertuliskan '2019 Kita Tetap Saudara'.
Baca Juga
Advertisement
Koordinator aksi, Ahmadi mengatakan, aksi yang dilakukan pihaknya sengaja digelar di tengah panasnya iklim menjelang Pilpres 2019. Apalagi terkait maraknya informasi yang beredar di media sosial maupun di dunia nyata tentang tanda pagar (tagar) #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi seakan menyulut emosi pendukung antara dua kubu.
"Melalui aksi ini diharapkan, sekaligus mengajak masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kita pengin semuanya tetap dingin," kata Ahmadi, Kamis, 13 September 2018.
Ahmadi mengungkapkan, aksi yang mereka lakukan digagas oleh Komunitas Kuliner di Kota Medan. Selain mengajak masyarakat untuk tetap menjaga persatuan, aksi digelar sekaligus untuk mengkritik isu-isu berkembang yang berpotensi memecah belah.
"Hari ini masyarakat kita terbelah. Antara pendukung Prabowo dan Jokowi. Kita harapkan semua tetap baik, karena keduanya juga sahabat baik," ungkapnya.
Setelah bersepeda berkeliling kawasan Jalan Jenderal Sudirman, kedua pria yang memakai topeng bergambar Jokowi dan Prabowo berhenti di salah satu warung. Mereka menyempatkan diri bermain catur, dan tentunya aksi itu menjadi tontonan warga.
Seorang warga Medan, Fajar Hilman mengapresiasi aksi unik tersebut. Selain sederhana, Fajar mengakui, aksi tersebut dapat memberi dampak, seperti menyadarkan masyarakat untuk tidak terpecah belah karena pilihan yang berbeda.
"Sangat unik. Meski sangat sederhana, namun tetap berdampak. Kita sama-sama berharap, jangan sampai negara ini rusak hanya karena berbeda kepentingan politik dan pilihan," ucapnya.
Warga Jalan KH. Wahid Hasyim itu berpandangan, siapa pun nantinya yang akan terpilih dan memimpin, Indonesia harus bisa menjadi lebih baik. Menurutnya, demokrasi itu untuk menyatukan, bukan malah memecah belah.
"Mari sama-sama kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia ini. Beda pilihan tetap satu juga," Fajar menandaskan.
Simak video pilihan berikut ini: