Liputan6.com, Jakarta - Akademi Real Madrid kurang tenar dibanding sekolah kepunyaan sang musuh abadi, Barcelona. Meski begitu, sejumlah bintang tetap lahir dari La Fabrica.
Beberapa produk Akademi Real Madrid adalah Raul Gonzalez, Guti Hernandez, dan Juan Mata.
Baca Juga
Advertisement
Tidak semua bisa menembus tim utama Los Blancos. Akibatnya, banyak pemain muda s meninggalkan klub lebih cepat.
Menariknya, tidak jarang mereka justru menjadi bintang di klub yang lain dan bahkan klub rival.
Berikut ini lima pemain top yang ternyata pernah menimba ilmu di akademi Real Madrid seperti dilansir Sportskeeda:
Marcos Alonso
Marcos Alonso belum banyak dikenal orang ketika direkrut Chelsea dua tahun lalu Namun bek kiri Spanyol itu mampu membuktikan kualitasnya dan sekarang menjadi salah satu pemain terbaik di posisinya di Premier League.
Meski bersinar di Inggris, talenta Alonso tidak terlihat di Spanyol. Alonso menghabiskan 11 tahun di Madrid. Dia baru berusia sembilan tahun ketika bergabung dengan akademi Real Madrid pada tahun 1999. Dia bermain untuk tim usia muda pada level apapun di tahun-tahun berikutnya.
Pada tahun 2008, Alonso promosi ke tim B dan bermain hampir 40 pertandingan dalam dua tahun. Alonso sempat beberapa kali muncul di bangku cadangan tim utama Real Madrid tetapi hanya mendapat kesempatan tampil satu kali di lapangan selama satu menit.
Raksasa La Liga itu kemudian menjual Alonso dengan harga murah ke Bolton pada tahun 2010 tetapi tiga tahun kemudian dia pergi ke Fiorentina. Bek asal Spanyol itu tampil cukup bagus di Italia dan membuat Chelsea mengeluarkan lebih dari 20 juta pounds untuk mendapatkan tanda tangannya.
Advertisement
Saul Niguez
Saul Niguez adalah salah satu talenta muda yang menarik di dunia sepakbola saat ini dan sudah membuat Real Madrid menyesal karena melepasnya. Pemain berusia 23 tahun itu merupakan salah satu pemain Atletico Madrid terbaik selama beberapa tahun terakhir dan punya potensi untuk menjadi legenda klub.
Saat berusia 11 tahun, Saul bergabung dengan tim usia muda Real Madrid pada 2006. Meski punya pengalaman yang sulit selama berada di sana, Saul berjuang keras untuk menjadi yang terbaik di lapangan.
Meski sulit mendapat tempat di tim utama Madrid, Saul hanya ingin bermain sepakbola sehingga dia memutuskan untuk pergi ke Atletico pada tahun 2008. Saul mempunyai karir yang luar biasa di Atletico dan punya kontrak jangka panjang hingga 2026.
Saul mampu menunjukkan permainan terbaiknya ketika melawan Real Madrid. Salah satunya dengan mencetak gol kemenangan melawan Los Blancos di Piala Super Eropa.
Juanfran
Sejak bergabung tahun 2011, Juanfran sudah menjadi salah satu bek sayap terbaik dalam sejarah Atletico Madrid. Dia membantu timnya mencapai dua final Liga Champions dan memenangkan La Liga pada tahun 2014.
Meskipun begitu, Juanfran sebenarnya memulai karirnya dengan rival sekota Atletico, Real Madrid. Setelah lulus dari akademi pada tahun 2003, bek kanan Spanyol itu menghabiskan dua tahun bersama tim B, juga bermain enam kali dengan tim utama.
Setelah dipinjamkan pada 2006, Juanfran, meninggalkan Real Madrid dan bergabung dengan Osasuna. Setelah berjalan empat setengah musim, Juanfran kembali ke kota Madrid tapi bersama Atletico.
Sejak saat itu, Juanfran sudah muncul dalam 27 pertandingan melawan Los Blancos, termasuk dalam dua final Liga Champions. Namun, satu-satunya gol Juanfran melawan mantan klubnya itu terjadi pada 2009 ketika dia masih bersama Osasuna. Juanfran mencetak gol kemenangan yang penting dan menyelamatkan klubnya dari degradasi.
Advertisement
Kiko Casilla
Setelah tampil mengesankan di Espanyol, Kiko Casilla pindah ke Real Madrid seharga 6 juta euro pada 2015. Namun, itu bukan pertama kalinya Casilla mengenakan seragam Madrid karena dia lulus dari akademi klub 11 tahun lalu.
Casilla bergabung dengan akademi Real Madrid pada tahun 2000. Empat tahun kemudian ia promosi ke tim C tetapi setelah dua musim, Casilla bergabung dengan tim B. Kiper asal Spanyol itu jarang bermain di kedua tim sehingga tidak mengherankan jika dia dilepas secara gratis pada 2007 dan bergabung dengan klub Catalan Espanyol.
Casilla tidak mengalami peningkatan selama empat pertama karena harus bermain dengan tim B dan dipinjamkan ke divisi ketiga dan kedua di Spanyol. Tapi ketika mendapat kesempatan dengan tim utama, Casilla tidak mengecewakan.
Dari 2013 hingga 2015, pemain Spanyol itu hanya absen empat pertandingan liga untuk Espanyol dan bahkan mendapat panggilan ke tim nasional. Casilla sampai saat ini hanya punya satu caps di level internasional saat melawan Jerman.
Setelah kehilangan Iker Casillas, Real Madrid membeli Casilla untuk menjadi kiper pilihan kedua. Musim ini perannya semakin terbatas setelah kedatangan kiper terbaik Piala Dunia Thibaut Courtois dan Keylor Navas masih berada di klub.
Sumber: Bola.net