Liputan6.com, New York - Salah satu orang terkaya di dunia yang juga pendiri perusahaan Amazon, Jeff Bezos, mengatakan ia akan memberikan sumbangan untuk badan sosial dana senlai US$ 2 miliar (sekitar Rp 3 triliun) guna membantu keluarga yang tidak memiliki rumah dan anak-anak pra sekolah dari keluarga tak mampu.
Dikutip dari laman ABC Indonesia, Sabtu (15/9/2018), Bezos yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Amazon, sekarang ini adalah orang terkaya di dunia. Aset yang dimiliki bernilai US$ 160 miliar.
Mendominasi bisnis e-commerce dan beberapa bisnis lainnya di dunia IT telah membuat Amazon menjadi perusahaan kedua paling tinggi nilainya di dunia.
Baca Juga
Advertisement
Bezos sudah mengungkapkan idenya untuk memberikan sebagian dana yang dimiliki, dan mencari ide lewat Twitter yang disampaikannya tahun lalu.
Walau secara keuangan ia sudah membantu penelitian mengenai kanker dan beasiswa bagi imigran, Bezos selama ini menyalurkan dana sosialnya lewat perusahaan roket Blue Origin (yang juga didirikan olehnya), yang disebutnya sebagai 'investasi masa depan Bumi lewat pengembangan infrastruktur angkasa luar'.
Sebagai pemilik media paling berpengaruh di Amerika Serikat, The Washington Post, Bezos memiliki hubungan yang tidak serasi dengan Presiden AS Donald Trump karena kerap mengizinkan artikel yang mengkritik Gedung Putih untuk diterbitkan.
Sementara itu, yayasan sosial yang dibentuk oleh pendiri Amazon ini akan diberi nama Bezos Day One Fund, mengikuti falsafah dasar perusahaan bahwa sebuah organisasi harus melihat hari baru dan pendekatan baru, bila tidak ingin mengalami kemunduran.
Di dalam badan tersebut, Day 1 Families Fund akan mendukung lembaga nirbala milik Bezos dengan menawarkan akomodasi dan makanan bagi keluarga muda yang tidak memiliki rumah.
The Day 1 Families Fund akan membuat sebuah organisasi untuk mengoperasikan sebuah jaringan baru guna memberikan beasiswa pra sekolah bagi komunitas yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi lemah.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kritik Terhadap Jeff Besoz
Bagi sebagian orang, kekayaan pendiri Amazon ini dianggap bermasalah.
Awal bulan September, Senator Demokrat di Amerika Serikat Bernie Sanders mengusulkan kepada Kongres: UU "Hentikan BEZOS". Ini akan mewajibkan perusahaan besar membayar upah lebih bagi warganya, atau membayar program pendanaan publik seperti Medicaid.
Amazon mengatakan pernyataan senator Sanders mengenai perusahaan itu tidak akurat dan menyesatkan.
Bezos dan Amazon juga menghadapi kritikan di negara bagian Seattle, Amerika Serikat, karena tidak melakukan cukup banyak usaha membantu mereka yang kekurangan.
Selain itu, Amazon juga dianggap menjadi sumber kemarahan karena markas besar mereka di Seattle menjadi penyebab kemacetan, harga barang di lingkungannya tak lagi ramah kantong dan masalah kepemilikan rumah.
Ketika negara bagian Seattle meloloskan pajak bulan Mei lalu bagi perusahaan besar guna membiayai semakin meningkatnya krisis kepemilikan rumah di sana, Amazon memberikan reaksi dengan menghentikan pembangunan gedung tinggi tidak jauh dari markas besarnya.
Seattle dengan cepat kemudian membatalkan penerapan pajak tersebut.
Advertisement