Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda sedang mencari mobil mungil untuk di dalam kota dengan transmisi otomatis, Anda bisa melirik Datsun GO CVT atau Toyota Agya AT. Mungkin semua tak setuju ketika dua mobil ini dibandingkan. Karena, Datsun GO CVT sudah tak lagi berstatus LCGC, sedang Agya masih. Tapi tak perlu khawatir, sejumlah poin bisa menjustifikasi perbandingan ini tetap adil. Salah satunya dari segi harga dan segmen aslinya.
Harga
Advertisement
Datsun GO CVT varian tertinggi T Active dibanderol Rp 142,19 juta dan Toyota Agya TRD AT sebagai varian paling atas punya harga Rp 153,95 juta. Kok bisa LCGC lebih mahal dari city car? Bisa jadi karena Agya yang dipatok harga terlalu tinggi setelah disegarkan tahun lalu, bisa juga Datsun GO CVT ditekan harganya agar punya daya saing lebih tinggi.
Rasanya kedua jawaban bisa dibenarkan. Agya, seperti Avanza, terus meningkat harganya seiring dengan penyempurnaan yang diberikan Toyota. Menariknya, masih bisa berada di bawah payung LCGC. Sedang Datsun GO CVT, dengan transmisi baru tak bisa memenuhi batas bawah komponen lokal. Makanya sejumlah fitur tak meningkat agar harganya tidak melambung tinggi.
Mesin
Jantung mekanis Datsun, 3-silinder 1,2 liter bertenaga 77 Tk dan torsi puncak 104 Nm. Penyalur daya memakai CVT X-Tronic racikan Nissan yang halus kinerjanya. Agya menggendong mesin 4-silinder 1,2 liter Dual VVT-i berdaya 86 Tk dan 107 Nm untuk torsinya. Transmisi yang digunakan otomatis konvensional 4-speed. Dapur pacu Agya memang lebih unggul dengan jumlah silinder lebih banyak serta tenaga dan torsi lebih besar. Tapi secara pengendaraan, Toyota Agya terasa biasa saja. Tidak ada kenikmatan yang didapat oleh pengemudi.
Sementara Datsun GO CVT meski memakai mesin lama, berubah drastis rasa berkendaranya berkat CVT. Jadi sudah tepat Datsun memilih CVT untuk dipasangkan pada mobil perkotaan GO. Kinerjanya, selain halus, juga bisa diandalkan saat di jalan bebas hambatan dengan adanya mode Sport. Saat di tanjakan juga tak ada masalah, enteng saja GO CVT melaju. Dari soal konsumsi bahan bakar, keduanya masih bisa diadu keiritannya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dimensi
Ukuran memang bukan daya tarik mutlak di segmen mobil perkotaan. Tapi tetap jadi poin penting, mengingat tak sedikit pengguna citycar termasuk kategori keluarga. Datsun GO CVT tak berubah dimensinya dari GO lawas. Ukurannya 3.788 x 1.636 x 1.507 mm (PxLxT) dengan jarak antar poros roda 2.450 mm. Agya kurang lebih sama ukurannya, 3.660 x 1.600 x 1.520 mm dan jarak sumbu roda 2.450. GO CVT sedikit lebih panjang dan lebar, tapi keduanya punya kabin yang sama lega, baik dari penumpang maupun bagasi untuk barang.
Eksterior
Kelengkapan di eksterior juga bersaing. GO CVT T Active dilengkapi body kit sebagai standar. Begitu juga Agya TRD yang dipermanis body kit. Keduanya boleh dibilang sporty. Kesamaan lain, pelek alloy 14 inci, spion dengan lampu sein terintegrasi, wiper belakang dan spoiler dengan lampu rem terintegrasi. Soal bodi, kualitas keseluruhan Datsun masih terasa di bawah Agya. Keduanya masih menawarkan kualitas bodi di bawah city car pada umumnya.
GO CVT punya fitur unggulan lampu siang hari (DRL) LED. Sementara Agya punya lampu kabut, lampu depan proyektor dengan light guide LED dan lampu belakang kombinasi LED. Indikasi Agya lebih mahal mulai bisa dilihat dari fitur eksterior itu.
Interior
Bagian dalam kabin GO CVT meningkat drastis dari GO lawas. Desain dasbor berubah dengan susunan yang lebih normal, rem tangan juga ditempatkan di tengah antara bangku pengemudi dan penumpang. Cluster meter juga lebih lengkap dengan tachometer dan MID digital. Agya juga punya desain kabin yang tak jauh berbeda. Oh ya, meski bodi GO CVT masih terasa kurang tebal, kekedapan kabin sudah ada peningkatan.
Desain kursi GO CVT dan Agya sama-sama memakai model bucket seat yang menyatu headrest-nya. Ada peningkatan pada GO CVT, bantalannya sedikit lebih tebal dan empuk. Tapi menjadi pengemudi, baik di Agya dan GO CVT, kurang mendapatkan kenyamanan karena pengaturan kursi yang kurang fleksibel.
Perbandingan paling signifikan, head unit. GO CVT sudah memakai layar sentuh 6,75 inci yang punya banyak konektivitas dan bisa memainkan video. Agya masih memakai head unit standar 2DIN, beruntung Agya bisa mengatur audio dengan tombol pada palang kemudi. GO CVT tidak meyediakan fitur itu. Keduanya bisa terhubung dengan smartphone melalui Bluetooth, jadi bisa mendengarkan Spotify atau sarana musik lain dari smartphone, sampai melakukan panggilan telepon.
Advertisement
Safety
Ini jadi sektor lain yang menentukan harga Agya lebih mahal dan GO CVT lebih murah. GO CVT masih setia dengan satu kantong udara untuk pengemudi saja. Tambahan lain paling dari sensor parkir mundur, alarm dan immobilizer. Sementara Agya punya dual SRS airbag sebagai standar dan khusus TRD sudah didukung rem ABS. Bisa dibilang Agya lebih menjamin keselamatan penghuni kabin saat terjadi kecelakaan.
Kesimpulan
Kalau sekadar mencari mobil perkotaan bertransmisi otomatis dengan harga terjangkau, GO CVT jadi pilihannya. Sudah lebih murah, CVT-nya enak dan layar sentuh sebagai pusat hiburan jadi poin plus. Sementara kalau lebih mempertimbangkan kualitas safety, jelas pilih Agya.
Sumber: Oto.com