Kapal Terbakar, Bagaimana Nasib 101 Penumpang yang Terjebak Api?

KM Fungka Permata V terbakar dengan jumlah penumpang 101 orang yang belum diketahui nasibnya. Ternyata kapal ini pada bulan yang sama 2017 juga pernah hilang dan tiba-tiba ditemukan sudah karam lalu nongol lagi. Misterius.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 15 Sep 2018, 00:30 WIB
Penampakan KM Fungka Permata V yang terbakar di perairan Sulawesi Tengah dan belum diketahui kabarnya, Jumat 14 September2018. (foto: Liputan6.com /ahmad akbar fua)

Liputan6.com, Kendari - KM Fungka Permata V bermuatan 101 orang penumpang dari Kota Baubau Sulawesi Tenggara menuju Sulawesi Tengah, terbakar hebat pada Jumat, 14 September 2018. Kapal terbakar di perairan Pulau Sagu Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut Sulawesi Tengah.

Menurut humas kantor SAR Kendari, Wahyudi, data yang masuk ke pihaknya masih bersifat sementara. Terdiri dari 10 anak-anak, 81 penumpang dewasa dan sisanya ABK. Api menjalar dan membakar body kapal yang terbuat dari besi. Kemungkinan karena bahan di dalam kapal terbuat dari kayu. Kapal terbakar dengan sangat cepat.

"Laporan baru masuk di kantor SAR Kendari jam delapan malam waktu Indonesia tengah. Ini disebabkan karena lokasi kecelakaan cukup terpencil dan berlokasi di wilayah Perairan Provinsi Sulawesi Tengah," kata Wahyudi, Sabtu (15/9/2018).

Kapal terbakar di koordinat 02 0' 41.67"S - 123 22' 37.66"E. Lokasi yang masih berjarak belasan mil laut dari pelabuhan tujuan di Sanana Sulawesi Tengah itu, dikenal memiliki ombak yang keras.

"Semua penumpang berangkat Sulawesi Tenggara menuju Sulawesi Tengah," kata Wahyudi.

Saat peristiwa berlangsung ketinggian ombak mencapai 2 meter. Meskipun demikian, Kapal SAR Pacitan sudah diberangkatkan menuju lokasi kapal terbakar itu.

Simak video menarik berikut di bawah:

 


Pernah Hilang dan Karam Tiba-Tiba Muncul

Keluarga korban kecelakan yang masih menunggu di Pos SAR Wakatobi, Sabtu dini hari (15/9/2018). (foto: Liputan6.com/ahmad akbar fua)

KM Fungka Permata V, merupakan kapal angkutan antar pulau bolak-balik Kota Baubau-Raha-Banggai Laut-Taliabo-Sanana. Kapal ini, sudah beroperasi sejak tahun 2015 di wilayah Sulawesi Tenggara. Kapal ini dilengkapi dengan mesin bertenaga aki. Sehingga, kecil kemungkinan terjadi kebakaran pada saat mesin hidup.

"Tapi, kalau di dapur memang pakai kompor minyak tanah dengan tabung pompa," kata Koordinator Pos SAR Baubau, Susandi Padli.

Susandi Padli mengatakan, Syahbandar menduga api berasal dari dapur. Sebab, kapal terbakar dengan api yang besar.

"Kami terima laporan, ada ledakan saat pihak kapal melapor ada kebakaran," ujar Susandi Padli.

Kapal Motor (KM) Fungka Permata ternyata pernah hilang. Saat itu pada 16 September 2017 kapal ini tiba-tiba hilang kontak dan hilang. Dua hari kemudian, kapal ditemukan di perairan antara Pulau Batu Atas dan Pulau Binongko. Nasib baik dialami 27 penumpang kapal. Semua selamat, walaupun hanya ada 14 orang penumpang di dalam manifest.

Secara fisik dan visual memang tergolong kapal yang cukup bagus. Namun kapal ini hanya melayani rute wilayah Sulawesi Tenggara.

Satu tahun kemudian, ternyata kejadian berulang. Kali ini kapal terbakar. Sebenarnya perairan laut  di Sulawesi tenggara tergolong teduh. Apalagi pada bulan September. namun wilayah laut di daerah ini sulit diprediksi.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui nasib 101 orang yang berada di KM Fungka permata itu.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya