Liputan6.com, Palangkaraya - Sejak didirikan tahun 2010 lalu sekolah penerbangan milik Lion Air Group, Angkasa Aviation Academy, telah mendirikan 3 kampus yang berlokasi di Cirebon, Balaraja, dan Palangkaraya.
Baca Juga
Advertisement
Didirikannya Angkasa Aviation Academy sendiri sebagai langkah untuk memenuhi kebutuhan pilot yang kian meningkat setiap tahunnya. General Manager Angkasa Aviation Academy, Audy L Punuh, mengungkapkan hal ini didasari oleh melonjaknya pertumbuhan penumpang serta market share Lion Air Group.
"Tak bisa dipungkiri Lion Air Group semakin menguasai market share maskapai penerbangan terbesar di Indonesia yang dibuktikan dengan adanya 1000 flight dalam sehari," ungkap Audy L Punuh kepada Liputan6.com, Jum'at (14/9).
Melonjaknya jumlah penerbangan juga dikarenakan penambahan rute dan pesawat yang terus dilakukan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ke depannya Lion Air membutuhkan sekiranya 250 pilot tiap tahun. Angka ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan target Angkasa Aviation Academy yang hanya meluluskan puluhan pilot di awal-awal tahun berdiri.
"Untuk memenuhi keperluan inilah dibutuhkan sekiranya 250 pilot per tahun," tambahnya.
Sementara sejak didirikan 8 tahun silam, jumlah siswa yang telah lulus menempuh pendidikan di akademi tersebut telah mencapai 480 pilot.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Standar EASA
Untuk fasilitas pesawat yang dimanfaatkan sebagai pembelajaran siswa sendiri, Angkasa Aviation Academy memiliki 22 pesawat Cessna 172. Dari 22 pesawat tersebut, 12 di antaranya berada di Palangkaraya sementara 10 lainnya di Cirebon.
Tak hanya memenuhi target pilot, di tahun 2019 mendatang Lion Air Group nyatanya memiliki komitmen agar Angkasa Aviation Academy mampu memenuhi standar EASA (European Aviation Safety Agency).
Advertisement